Kampus UII Yogya Gelar Sosialisasi Program Kerja Perkumpulan Pendidikan Kepemimpinan Perguruan Tinggi
WARTAJOGJA.ID: Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Sosialisasi Program Kerja Perkumpulan Pendidikan Kepemimpinan Perguruan Tinggi (PEMIMPIN) di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito, Kampus Terpadu UII (23/8) bekerja sama dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) wilayah V dalam tajuk Temu Pimpinan Perguruan Tinggi. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala LLDikti wilayah V, Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. dan Wakil Rektor bidang Pengembangan Akademik & Riset UII, Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si. Pertemuan ini dihadiri oleh kurang lebih 100 pimpinan dari 50 perguruan tinggi di wilayah LLDikti V.
PEMIMPIN merupakan
asosiasi yang dibentuk sebagai mandat dari Proyek Indonesian Higher Education Leadership (iHiLEAD –
https://ihilead.id/) yang didanai oleh Erasmus+ Capacity Building in Higher
Education. Program ini dilaksanakan oleh University of Gloucestershire di
United Kingdom, International School for Social and Business Studies di
Slovenia, University of Granada di Spanyol, bersama konsorsium tujuh perguruan
tinggi di Indonesia (Universitas Islam Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan,
Universitas Padjajaran, Universitas Negeri Semarang, Universitas Brawijaya,
Universitas Presiden dan STIE Malangkucecwara), dan didukung oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia.
Perkumpulan ini
bertujuan mendorong perubahan perguruan tinggi Indonesia ke arah kemajuan
sesuai cita-cita dan tujuan pendidikan di Indonesia. PEMIMPIN bercita-cita mengembangkan
pengetahuan, kurikulum dan teknologi pengembangan kualitas sumber daya manusia
bagi pemimpin dan calon pemimpin perguruan tinggi.
“Para pemimpin
perguruan tinggi perlu mampu beradaptasi dengan cepat dan mampu membawa
institusi perguruan tinggi ke arah yang lebih baik. Dalam hal ini, tidak
sekedar mengelola institusi pendidikan, namun menjadi penggerak utama di dalam
menghadapi perubahan paradigma pendidikan dalam mengembangkan potensi mahasiswa
dan tenaga pendidik serta menjalin kerja sama yang baik di dalam maupun luar
negeri,” tutur Aris Junaidi menyampaikan tantangan perguruan tinggi dalam
sambutannya.
Selain tantangan di
atas, perguruan tinggi juga menghadapi masalah identitas. Setiap perguruan
tinggi memiliki karakteristik yang berbeda sehingga membutuhkan pemimpin dengan
karakter yang sesuai pada peranan masing-masing.
“Masing-masing
perguruan tinggi memiliki tantangannya sendiri, setiap perguruan tinggi tentu
membutuhkan karakteristik pemimpin yang khas. Ada dosen yang karya akademiknya
bagus, ada dosen yang asyik hanya dengan mengajar, dan ada juga dosen yang
mahir sebagai komentator,” gurau Jaka Nugraha dalam sambutannya.
“Kurikulum yang sudah
ada telah dipraktikkan di UII kepada seluruh level kepemimpinan. Kita berharap
(kurikulum PEMIMPIN) juga berdampak pada perguruan tinggi khususnya di wilayah
LLDikti V, dan semoga masing-masing perguruan tinggi bisa melahirkan pemimpin
yang karakteristiknya cocok dengan organisasi sehingga membawa akselerasi
perubahan yang lebih baik,” pungkas Jaka Nugraha.
Agenda sosialisasi
yang dikemas sebagai breakfast meeting ini
dilanjutkan dengan diskusi panel yang menghadirkan Ike Agustina sebagai Ketua
PEMIMPIN, Ilya Fadjar Mahardika sebagai Koordinator Program Erasmus+ iHiLead
UII dan Wiryono Rahardjo sebagai Wakil Rektor Bidang Kemitraan dan
Kewirausahaan UII. Diskusi panel bertujuan untuk mensosialisasikan program
PEMIMPIN dan praktik baik program Erasmus+ CBHE di UII.
Mengawali paparan,
Wiryono menjelaskan bahwa Erasmus+ merupakan proyek yang didanai oleh Uni Eropa
dalam beberapa skema. UII telah menjalankan program Erasmus+ sejak tahun 2014.
Selain skema Erasmus+ CBHE, ada juga skema Erasmus+ International Credit
Mobility (ICM) untuk mendorong kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan serta
mahasiswa melalui mobilitas internasional.
Lebih lanjut, Ilya
menambahkan bahwa PEMIMPIN sebagai bagian dari proyek Erasmus+ CBHE, dengan
nama Erasmus+ iHiLead, dihadirkan sebagai wahana gotong royong yang melibatkan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mendukung
keterbatasan kepemimpinan di perguruan tinggi.
“Kita masuk perguruan
tinggi untuk menjadi dosen, bukan pemimpin. Kecelakaan-kecelakaan sejarahlah
yang membuat kita menjadi pemimpin. Otomatis kita tidak terlatih untuk menjadi
pemimpin. Sementara, kondisi eksternal dan internal di sektor pendidikan
berubah sangat cepat,” ungkap Ilya.
“Dalam diskusi ini
kami hanya menghadirkan 2 pertanyaan: kesulitan apa yang dihadapi dalam konteks
kepemimpinan di perguruan tinggi? Dan kemudian ekspektasi apa yang diharapkan
agar kita bisa bekerja sama pada Program PEMIMPIN ini?” ujar Ilya menutup
penjelasannya.
“Program kerja utama
PEMIMPIN adalah Webinar Series,
Simposium Nasional Kepemimpinan Perguruan Tinggi, dan Program Pelatihan
Pengembangan Kepemimpinan. Kami mengajak Ibu dan Bapak bergabung menjadi bagian
dari PEMIMPIN. Asosiasi ini hadir oleh kita, dari kita, untuk kita dan
Indonesia,” ujar Ike mengakhiri sesi diskusi panel.
Setelah sarapan
bersama sekaligus dimanfaatkan sebagai sesi networking,
para peserta melakukan diskusi kelompok terarah untuk memberikan masukan serta
memetakan kebutuhan atau ekspektasi aktivitas yang bisa dijalankan bersama PEMIMPIN.
Pertemuan ini diakhiri dengan panel penutupan yang dipimpin oleh Ilya Mahardika. "Diharapkan kita
bersama-sama dengan PEMIMPIN dapat menjadi mitra Kemdikbudristek untuk bekerja
sama dalam peningkatan dan pengembangan kualitas kepemimpinan di perguruan
tinggi," tuturnya. (Cak/Rls)
Post a Comment