Waspada TPA Piyungan Overload, Ancaman Sampah Menggunung Tak Terangkut Hingga September
WARTAJOGJA.ID : Sampah di tiga kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terancam menggunung tak terangkut mulai Sabtu 23 Juli hingga 5 September 2023.
Ancaman gunungan sampah itu muncul pasca Pemerintah DIY mengumumkan status Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Regional Piyungan overload alias over kapasitas pada Jumat 22 Juli 2023.
TPA Piyungan sendiri merupakan lokasi akhir pengolahan sampah yang menampung buangan dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul.
"Lokasi zona eksisting TPA Regional Piyungan sudah sangat penuh melebihi kapasitas maka pelayanan sampah di lokasi itu tidak dapat dilakukan mulai tanggal 23 Juli sampai 5 September 2023," kata Sekretaris DIY Benny Soeharsono melalui surat edaran yang diteken 21 Juli 2023.
Benny menyatakan penghentian layanan sampah di TPA Piyungan ini sudah juga disepakati tiga pemerintah terkait sebagai pengguna layanan. Yakni Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, dan Kota Yogyakarta.
"Mohon kerjasama pemerintah kabupaten/kota untuk mengambil langkah-langkah penanganan sampah secara mandÃri di wilayah masing-masing," kata Benny.
Koordinator Bagian Humas Biro Umum, Humas Protokol Sekretariat DIY Ditya Nanaryo Aji membenarkan ihwal surat edaran itu.
"Surat edaran itu memang benar (layanan di TPA Piyungan dihentikan hingga September)," kata dia.
Sekda DIY, kata dia, sebelumnya sudah mengirimkan surat resmi ke bupati/walikota di wilayah Bantul, Sleman dan Kota Yogyakarta pada bulan Mei 2023.
"Isi surat yang disampaikan ke tiga pemerintah daerah itu menyampaikan kedaruratan kondisi TPA Piyungan, karena volume timbulan sampah yang masuk telah melebihi kapasitas tampung," kata dia.
Sedangkan, lanjut Ditya, penyiapan tampungan baru sebagai alternatif TPA Piyungan sendiri sedang dikerjakan sampai awal Oktober 2023. Maka bupati/walikota di tiga daerah DIY diminta mengelola sampah wilayahnya secara desentralisasi.
"Saat ini kapasitas tampung TPA Piyungan telah melebihi kapasitas dan apabila dipaksakan beresiko terhadap bencana seperti runtuh/longsornya tampungan sampah di lokasi itu," kata Ditya.
Post a Comment