Ridwan Kamil Ajak Milenial Perangi Perubahan Iklim
WARTAJOGJA.ID : Ridwan Kamil, Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Enegri Terbarukan (ADPMET), menjadi pembicara dalam talkshow transisi energi di Smart Green Learning Center UGM, Rabu (5/7/2023).
Di hadapan pelajar dan mahasiswa DIY, Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil mengajak anak-anak muda peduli dan bergerak peduli lingkungan.
"Jumlah ini masih jauh 2 kali lipat lebih banyak dibandingkan konsumsi seluruh penduduk Indonesia. Sisanya Indonesia akan menjadi primadona energi terbarukan. Hari ini minyak bumi kan Arab Saudi, di rezim migas ini. Tapi di rezim energi terbarukan nanti Indonesia akan jadi primadona negara penghasil energi bersih," ungkap Emil.
Di depan mahasiswa, pelajar dan akademisi berbagai institusi, Emil juga memaparkan bahwa pemanasan global nyata terjadi di mana ia mengambil contoh hilangnya 700 hektare daratan di Jawa Barat yang kini menjadi laut.
"Kita mengalami disrupsi, tak hanya digital tapi pemanasan global. Ini kiamat lingkungan, bagaimana kami di Jawa Barat tanah hilang 700 hektare dari utara Bekasi hingga Subang sudah jadi laut hari ini. Ini nyata dan dialami oleh masyarakat kita. Lebih nyata dari ancaman perang, maka itu kita harus peduli bersama," sambung pria yang juga Gubernur Jawa Barat ini.
Indonesia menurut Emil sebenarnya memiliki kans untuk keluar lebih cepat dari ancaman global warming tersebut. Salah satunya dengan berhijrah mengubah pola hidup agar tidak terlalu boros merilis karbon.
"Seperti ini saya tidak berhenti bicara isu lingkungan, kampanye hemat energi.
Misalnya dengan jalan kaki, ganti ke energi listrik. Sampaikan pesan bahwa krisis sudah ada. Peduli dengan isu lingkungan. Ubah cara kita bergerak, more productivity less mobility. Kita juga ubah cara makan, yang masak langsung dari rumah, kurangi yang serba industrial. Jangan buang makanan. Beli produk lokal Indonesia, lalu menanam," tandasnya.
Emil sendiri melakukan beberapa hal dalam keseharian seperti menggunakan mobil listrik, kebijakan wajib solar panel untuk atap pabrik di Jawa Barat juga gerakan menanam pohon secara masif. Hal tersebut menurut dia mendapat dukungan 150 daerah lain di Indonesia yang juga anggota ADPMET.
"Indonesia punya energi luar biasa, optimisme anak mudanya keren, paling baik hati, kita harus bisa mewujudkan ekonomi nomor 3 di dunia pada 2045. Karena itu, saya ingin mengajak anak-anak muda di Jogja ini untuk peduli pada isu lingkungan, terus suarakan agar jadi sesuatu yang populer di masyarakat," pungkas Emil.
Kang Emil menyebut, Indonesia sangat kaya dengan energi terbarukan mulai panas bumi, matahari, air bergerak hingga angin. Ketika dihitung menurut dia, bisa memproduksi 400 Megawatt atau 400 Gigawatt energi untuk dimanfaatkan manusia.
Sementara Imam Syaiful Wicaksono
Ketua DPD Energi Milenial Indonesia Raya (EMIR) DIY menyatakan pihaknya sadari, transisi energi itu adalah keniscayaan, oleh karena itu siap atau tidak kita akan menghadapinya.
Sebagaimana Visi yang disampaikan Presiden Joko Widodo tentang Indonesia Emas 2045, yang dimana saat itu Indonesia masuk dalam masa keemasan dengan adanya bonus demografi, karena masyarakat Indonesia diprediksi saat itu adalah mayoritas usia produktif.
"Namun ini menjadi tantangan, bonus demografi itu dapat kita rebut tentunya dengan mempersiapkan SDM. Apabil tidak, maka ini akan menjadi bumerang untuk Indonesia," kata Imam Syaiful.
EMIR hadir untuk menjawab tantangan itu, dan kita persiapkan generasi muda saat ini untuk menyambut bonus demografi tersebut.
Sejalan dengan Rancangan Akhir RPJPN yang telah disusun Pemerintah khususnya pada visi keempat yakni Daya Saing SDM Meningkat dan kelima Intensitas Emisi Gas Rumah Kaca Menurun Menuju Net Zero Emission, EMIR telah menyusun agenda-agenda untuk mendukung visi tersebut.
Adapun EMIR sendiri dideklarasikan tahun 2021 di Depok Jawa Barat. Tujuannya sebagai wadah untuk anak muda (generasi milenial) yang memiliki ketertarikan membahas isu energi baik dari hulu hingga hilir.
Post a Comment