News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Lima Desa Pesisir Bantul Bentuk Komunitas Siaga Tsunami

Lima Desa Pesisir Bantul Bentuk Komunitas Siaga Tsunami


WARTAJOGJA.ID :Pantai-pantai favorit wisatawan yang berlibur di Yogyakarta, sebagian besar tersebar di Kabupaten Bantul.

Selain Kabupaten Gunungkidul, Bantul dikenal salah satu gudangnya obyek wisata pantai yang sebarannya ada di Kecamatan Kretek, Sanden, juga Srandakan. 

Tak hanya Pantai Parangtritis, tapi belasan pantai lain juga ada di kabupaten yang tersambung jalur lurus di selatan Kota Yogya itu. 
Sebut saja seperti Pantai Goa Cemara, Pantai Depok, Pantai Samas, Pantai Kuwaru, Pantai Parangkusumo dan lainnya.

Namun perlu diketahui, Kabupaten Bantul yang berbatasan dengan Samudera Hindia itu juga merupakan satu daerah di Yogyakarta yang memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap aktivitas gempa bumi dan tsunami. 

"Potensi kerawanan terhadap gempa dan tsunami di pesisir selatan seperti Bantul karena aktivitas subduksi megatrhust di selatan Jawa," kata Kepala Stasiun Geofisika Sleman Setyo Aji Prayudi di sela penyelenggaraan Sekolah Lapang Gempabumi di Bantul Senin 10 Juli 2023.

Zona megathrust tersebut merupakan zona pertemuan lempeng Eurasia dan lempeng Samudra Hindia yang berpotensi mengakibatkan gempa kuat yang bisa disertai tsunami. 

Dengan potensi bencana itu, Setyo menuturkan masyarakat terutama yang tinggal dan beraktivitas di pesisir perlu kewaspadaan lebih. Sehingga mampu melakukan penyelamatan dengan meminimalisir resiko korban jiwa maupun materiil. 

Salah satunya dengan membentuk tsunami ready community atau masyarakat siaga tsunami.

Untuk pesisir selatan Kabupaten Bantul, ada lima kalurahan yang kini masyarakatnya memiliki komunitas siaga tsunami itu. Yakni Kalurahan Parangtritis, Tirtohargo, Srigading, Gadingsari, dan Poncosari.

Selama dua hari ini, Senin-Selasa 11-12 Juli 2023, sebanyak 50 warga dari komunitas siaga tsunami di Bantul itu dilatih kesiapsiagaan tsunami.

Mereka dilatih melakukan gladi ruang, susur jalur evakuasi tsunami, hingga verifikasi gejala tsunami. Komunitas itu melibatkan para pelaku pariwisata,
desa, sekolah, komunitas kebencanaan, dan aparat.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Bantul Didik Warsito mengatakan langkah mitigasi struktural maupun non struktural jadi bagian penting siaga tsunami. 

Mitigasi struktural terkait kesiapan sarana kebencanaan seperti alat early warning system atau EWS. Sedangkan mitigasi non struktural seperti edukasi masyarakat. 

"Untuk siaga tsunami ini mitigasi struktural dan non struktural harus berimbang," kata dia. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment