Ketua DPC Askonas Sleman Mengundurkan Diri, Ini Pemicunya
WARTAJOGJA.ID - Ketua DPC Asosiasi Kontraktor Nasional (Askonas) Kabupaten Sleman, Dr. Sobri Emiga Sando (dr. Miga) menggelar jumpa pers dan klarifikasi terkait pernyataan pengunduran dirinya sebagai ketua dari Asosiasi tersebut.
Alasan pengunduran dirinya terkait ketidakpuasan terhadap DPP Askonas pusat yang dianggap melakukan abuse of power.
"Pada hari ini, Selasa 25 Juli 2023, saya dr. Sobri Emiga Sando atau biasa dipanggil dr. Miga akan memberikan beberapa informasi dan klarifikasi terkait pengunduran diri saya sebagai Ketua DPC Askonas Kabupaten Sleman, Penasihat DPD Askonas DIY dan Pengurus DPP Askonas," ujar Miga mengawali jumpa pers, Selasa (25/7/2023).
Dia menjelaskan, DPC Askonas Kabupaten Sleman dibentuk untuk pertama kalinya pada tahun 2018 lalu. Pembentukan DPC atas inisiatifnya bersama rekan-rekan sesama kontraktor yang berdomisili di Sleman.
"Saya dan beberapa rekan-rekan pengurus di sini sebagai tim formatur.
Berawal dari tidak ada anggota sama sekali kemudian kami menginisiasi Badan Usaha baru untuk melengkapi persyaratan tebentuknya Askonas di Kabupaten Sleman pada saat itu, dan tentunya bukan hal yang mudah dengan kondisi persaingan usaha yang memang sudah eksis di Kabupaten Sleman. Dalam perjalanannya kemudian terpilihlah saya sebagai Ketua DPC Askonas Sleman untuk masa jabatan 2018-2023," paparnya.
Terkait alasan pengunduran dirinya, Miga menjelaskan, dirinya merasa siperlakukan yang tidak sesuai, dengan pembatasan area kerja, pembatasan partisipasi tender dan sebagainya. Menurutnya, pada akhirnya ada keterbatasan untuk memperjuangkan kesuksesan secara mandiri.
"Saya merasakan bahwa perjuangan untuk kesuksesan secara mandiri mulai dibatasi dengan kewenangan tertentu dalam internal asosiasi. Saya merasa perjuangan dan kerja keras kami tidak lagi berarti. Kewenangan yang mengakibatkan supremasi terhadap prestasi saya yang juga sebagai penyedia jasa konstruksi. Kewenangan yang menyebabkan persaingan yang tidak sehat dalam internal asosiasi sendiri menjadi dugaan saya bagaimana hal ini dapat terjadi. Dalam istilah lain mungkin boleh saya rangkum sebagai fenomena “Abuse of Power”," cetus dr. Miga.
Sementara, dirinya mengakui perihal adanya permasalahan internal di DPP Askosnas terkait adanya dualisme kepemimpinan atau dualisme kepengurusan dimana diketahui posisi ketua umum saat ini demisioner dan berdasarkan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Dan pada tahun lalu, juga sebenarnya sudah terpilih ketua yang baru.
"Terkait ketua demisioner saat ini Muhammad Luthfi Setiabudi, sepengetahuan saya yang terjadi di DPP Askosnas bisa disebut sebagai dualisme atau ada dua kepengurusan yang sudah terjadi. Karena memang itu juga sudah diberitakan tahun lalu saat Munaslub. Sehingga terbentuk ketua yang baru. Jadi versi demisionernya pun akan berbeda. Sampai dengan hari inipun prosesnya belum terselasaikan. Gugatannya sampai dimana atau konfliknya antara dua kubu ini sampai dimana saya belum mengetahuinya," jelasnya.
DPC Askosnas Kabupaten Sleman berkomitmen untuk berjuang bersama di internal asosiasi, dan bersinergi dengan asosiasi lain serta stakeholder yang terkait. Namun pada kenyataanya, Ketua Umum Askonas justru kerap mengintervensi dengan memasukkan perusahaan-perusahaan di luar anggota Askonas Sleman.
"Komitmen kami untuk bersaing secara sehat dan sportif sangat kami jaga. Tapi sayangnya justru kami sering terintervensi dengan aksi DPP Pusat yang mengondisikan perusahaan luar daerah atau di luar anggota Askonas Sleman," imbuhnya.
Di akhir acara Miga menegaskan terkait pengunduran dirinya, tidak ada konflik atau perselisihan antara dirinya dengan pengurus DPC Askosnas Sleman.
"Dan saya boleh tekankan bahwa dalam hal pengunduran diri saya tidak ada perselisihan yang terjadi antara saya dengan pengurus DPC Askonas Sleman yang betul-betul bekerja dan tegak lurus terhadap cita-cita perjuangan. Saya dan rekan-rekan tetap berhubungan baik," pungkasnya. (Cak/Rls)
Post a Comment