Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Pantau Layanan Hemodialisa untuk Peserta JKN
WARTAJOGJA.ID : Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Prof. Abdul Kadir memantau langsung layanan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Klinik Hemodialisis Nitipuran Bantul, Kamis (06/07).
Dia ingin memastikan layanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan telah baik, tanpa diskriminasi dan selalu ada peningkatan kualitas baik dari sisi sarana prasarana maupun administrasi.
Apalagi pasien cuci darah membutuhkan terapi rutin umumnya dua kali dalam sepekan.
“Kami ingin memastikan bahwa peserta JKN mendapatkan layanan yang baik dan tidak ada perbedaan atau diskriminasi. Jangan ada lagi pemisahan antrean peserta JKN dan anteran pasien umum. Kami ingin peserta JKN betul-betul dilayani dengan baik oleh fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan kami. Pasien hemodialisa ini harus rutin cuci darah, jadi kami ingin pastikan layanannya baik,” kata Kadir langsung di depan beberapa pasien yang sedang melakukan cuci darah.
Kadir juga mengungkapkan, kehadiran klinik hemodialisa memiliki peran besar dalam memberikan layanan pada peserta JKN. Pasien yang membutuhkan cuci darah bisa mendapatkan layanan yang lebih nyaman karena terhindar dari penumpukan antrean dan pasien akan terpecah menjadi dua. Sebagian melakukan terapi di klinik dan sebagian lagi di rumah sakit.
Sehingga antrean cuci darah tidak menjadi panjang dan padat di masing-masing titik layanan cuci darah. Kadir juga memastikan fasilitas yang tersedia hingga pembuangan limbah di klinik tersebut telah baik dan sesuai ketentuan.
“Tadi kami juga mengecek dan berbincang langsung dengan pimpinan klinik tentang fasilitas apa saja yang tersedia. Apabila ada kegawatdaruratan rumah sakit mana yang terdekat yang bisa dijangkau dan memberikan layanan lebih lanjut untuk pasien. Bagaimana pengelolaan limbahnya, berapa sumber daya manusia yang tersedia termasuk tenaga kesehatan dan administrasinya. Kemudian spesifikasi peralatannya juga. Kami berharap layanan kepada peserta JKN semakin baik dari waktu ke waktu,” kata Kadir.
Dalam kesempatan yang sama, Pimpinan Klinik Hemodialisis Nitipuran, Sari Murnani mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk memberikan layanan yang baik kepada peserta JKN. Dia menegaskan tak ada diskriminasi antara pasien JKN dengan pasien umum. Semua mendapatkan layanan yang sama dan setara.
“Kami melayani pasien JKN, pasien umum dan ada juga pasien dari Jakarta bahkan ada pasien dari Malaysia karena dia ini sedang travelling ke Yogyakarta dan membutuhkan layanan cuci darah maka kami memberikan layanan. Semua sama, tidak ada perbedaan layanan.
Sejak kami bekerja sama di tahun 2015 kami selalu berkomitmen untuk memberikan layanan yang baik kepada peserta JKN. Kami juga memegang janji layanan kami kepada pasien JKN, seperti tidak mengenakan iur biaya dan melayani dengan ramah tanpa diskriminasi,” kata Sari. (Cak/Rls)
Post a Comment