HUT Pemkot Jogja ke 76, Prangko Seri Malioboro Diluncurkan
WARTAJOGJA.ID: Kawasan jalan Malioboro menjadi ikon Yogyakarta dari masa ke masa.
Prangko Seri Jalan Bersejarah Malioboro pun diluncurkan mengabadikan ikon itu bertepatan puncak hari jadi ke 76 Pemerintah Kota Yogyakarta Rabu petang 7 Juni 2023.
Prangko Malioboro yang dilukis
pelukis Astuti Kusumo itu terdiri dari tiga jenis yang secara spesifik menampilkan wajah tiga obyek di Malioboro yang dibalut seni lukis bergaya ekspresionis. Yakni pusat pedagang kaki lima Teras Malioboro, gapura kawasan pecinan Ketandan, dan Tugu Ngejaman atau jam kota.
"Malioboro dalam seri prangko ini diharapkan dapat menjadi media visualisasi untuk menyebarkan kabar keindahan Malioboro ke penjuru negeri hingga dunia," ujar Penjabat Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo.
Prangko, dalam perjalanannya tak hanya berfungsi sebagai biaya pos. Dengan mengangkat ikon Malioboro, prangko juga bisa menjadi collector item dalam industri filateli.
Singgih menuturkan, Malioboro yang semula berfungsi sebagai jalan pertokoan pada masa kolonial, pernah berubah menjadi area perjuangan bangsa dalam merebut kemerdekaan.
Dibangun pada awal abad ke-19, Malioboro menjadi pusat perekonomian dan pusat pemerintahan sekaligus pusat kehidupan warga Yogyakarta.
Oleh sebab itu, kata dia, perjalanan panjang Malioboro sebagai kawasan sentra dalam membaca sejarah Yogyakarta relevan untuk dinarasikan kembali.
"Malioboro merupakan ikon Yogyakarta yang tidak tergantikan, baik nilai sejarah, nilai falsafah yang tidak tergantikan bagi Indonesia," ujarnya.
“Kami berharap dari seri prangko ini dapat berkontribusi dalam mengangkat warisan budaya dan memajukan sektor pariwisata di Kota Yogyakarta,” Singgih menambahkan.
Wakil Gubernur DIY Paku Alam X menuturkan, prangko yang diluncurkan bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bersama PT Pos Indonesia itu mengangkat Malioboro sebagai ruang nyata kehidupan yang lahir dari rahim masyarakat di Yogya.
"Malioboro sebagai bagian bagi kehidupan sosial, seperti halnya ruang dan waktu, terus mempunyai hubungan yang unik dengan manusia hidup di dalamnya," kata dia.
Direktur Jendaral Penyelengaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Wayan Toni Supriyanto mengatakan peluncuran prangko Malioboro ini selain memiliki nilai intrinsik dan nilai nominal juga memiliki nilai memorabilia yang bisa menjadi kenangan panjang kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Selain bentuk apresiasi terhadap Malioboro sebagai ikon sejarah dan pariwisata, prangko ini juga menjadi terobosan di era transformasi digital dengan penyematan QR Code yang berisi informasi rinci mengenai Malioboro, sebagai alat edukasi dan penyebarluasan informasi publik," kata dia. (Cak/Rls)
Post a Comment