Hadapi El Nino, Petani Holtikultura Puncak Merapi Mendapat Bantuan Alat Pertanian Dari Polda DIY
WARTAJOGJA.ID: Lereng Merapi dikenal sebagai daerah yang sangat subur. Guna meningkatkan hasil pertanian, petani Hortikultura Puncak Merapi mendapat bantuan alat pertanian dari Direktorat Intelkam Polda DIY.
Bantuan alat pertanian dari Polda DIY diserahkan di kawasan Pakem Sleman, dan diterima oleh Ketua Paguyuban petani Holtikultura Puncak Merapi Inoki Azmi Purnomo Senin (12/6/2023). Pihaknya mengapresiasi Polda atas bantuan yang diberikan.
Diharapkan bantuan alat pertanian dari Polda DIY tersebut dapat memaksimalkan hasil pertanian hortikultura terutama petani Holtikultura Puncak Merapi.
Terlebih soal perubahan iklim yang terjadi, bahkan diprediksi tahun ini akan terjadi El Nino, dan mengancam ketersediaan air.
"Karena terjadi kemarau, hal itu tentunya mengganggu produktifitas pangan," kata Inoki, di sela-sela acara.
Mengatasi hal itu, agar kebutuhan pangan tetap terjaga, langkah-langkah telah dilakukan, salah satunya dengan program irigasi tetes yang tentunya akan menghemat penggunaan air tapi kebutuhan air hingga 20 persen.
"Air menjadi hal penting bagi petani. Selain menghemat, upaya menjaga sumber air harus dilakukan agar tetap stabil. Sehingga kalau terjadi El Nino produksi tetap maksimal," ucapnya.
Dengan demikian, ketersediaan pangan tentunya tetap terjaga dan harga juga akan stabil. Pasalnya, kalau ketersediaan pangan tidak ada, tentunya akan terjadi gejolak di tengah masyarakat dan kegaduhan.
"Kami apresiasi hadirnya Polda DIY, di tengah-tengah masyarakat khususnya pertanian hortikultura di lereng merapi seperti ini," katanya.
Bantuan yang diserahkan di antaranya, alat semprot, bibit dan pupuk.
"Keberpihakan terhadap petani saat ini ditunjukan dari Polda DIY, dalam upaya menjaga stabilitas pangan agar tetap terjaga Kamtibmas," harapnya.
Inoki Azmi Purnomo (kiri) mewakili petani Hortikultura Pucak Merapi menerima bantuan alat pertanian dari Polda DIY.
Menurutnya, potensi pertanian hortikultura di antaranya komoditas unggulan seperti cabai, sayuran, padi dan lainnya. Saat ini, setidaknya ada 6.000 terdapat petani hortikultura yang ada di wilayah Sleman.
Budiman dari Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sleman, menambahkan sebagai upaya ketahanan pangan berjalan baik, dinas memberikan pendamping melalui kegiatan yang bisa diakses petani.
"Pendampingan dilakukan melalui kelompok atau Gapoktan yang tersebar di Sleman. Ini salah satu peran dinas dalam menjaga stabilitas pangan," tandasnya. (Cak/Rls)
Post a Comment