Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat Raih Penghargaan HKTI
WARTAJOGJA.ID : Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk atau Sido Muncul Irwan Hidayat meraih penghargaan dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Irwan mendapatkan penghargaan kategori Pengusaha dengan melakukan Penyerapan Rempah-rempah Menjadi Produk Jamu.
Kiprah PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk sudah lama dipercaya masyarakat karena konsisten menghadirkan inovasi produk jamu.
Sebagai Direktur Sido Muncul, Irwan yang lahir di Yogyakarta tersebut terus mengembangkan potensi rempah-rempah Nusantara menjadi produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Tak sekadar skala nasional, beberapa produk Sido Muncul bahkan telah menembus pasar global.
Berbagai terobosan itu pula yang membawa Irwan pada penghargaan-penghargaan bergengsi. Baru-baru ini, ia mendapat apresiasi dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Apresiasi ini diberikan atas kontribusinya pada Sido Muncul dalam penyerapan rempah-rempah menjadi produk jamu. HKTI menilai, upaya Irwan tidak sekadar mengoptimalkan manfaat sumber daya alam, ia juga menjadi bentuk kepedulian Sido Muncul dalam mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan di Tanah Air.
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat, mengaku senang dengan penghargaan ini. Menurutnya, apresiasi dari HKTI menjadi penyemangat bagi dirinya untuk terus mengembangkan Sido Muncul dalam mengelola rempah-rempah menjadi produk bermutu.
"Kami akan semakin memfokuskan (bisnis) perusahaan dalam pengelolaan rempah. Pak Moeldoko tadi itu bilang, yang terpenting adalah (Sido Muncul sebagai) off taker atau penjamin komoditas hasil hutan kelompok tani. Jadi bagaimana rempah-rempah tersebut dibeli dari petani lokal, sehingga komoditas petani ke pasar yang lebih besar pun semakin masif," jelas Irwan.
Lebih lanjut Irwan menjelaskan, Sido Muncul telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 130 kelompok tani se-Indonesia. Salah satunya para petani jahe di Desa Manggihan, Semarang.
Sebagai langkah memberdayakan para petani, Sido Muncul menggelar berbagai program sosialisasi dan pelatihan terkait budidaya jahe.
Mulai dari sosialisasi aplikasi pupuk organik cair, pelatihan pembuatan pestisida nabati dengan memanfaatkan potensi bahan di Desa Manggihan, pelatihan budidaya dan pascapanen, pendampingan dan monitoring bersama, serta bantuan sarana input lain seperti pupuk.
"Kerja sama (dengan kelompok tani) ini membuat Sido Muncul dapat terus menyuplai rempah-rempah berkualitas sebagai bahan untuk menghasilkan produk unggul," ucap Irwan.
Tak hanya jahe, Sido Muncul juga tengah mengembangkan stevia sebagai pengganti tebu untuk pemanis makanan. Irwan mengaku pihaknya tengah meneliti tumbuhan tersebut di laboratorium dan nursery Pabrik Sido Muncul di Semarang.
"Sekarang (Sido Muncul) lagi mau mengembangkan stevia sebagai bahan pemanis, jadi nanti masyarakat enggak perlu beli gula mahal-mahal lagi. Karena saya (untuk memproduksi gula) dibutuhkan tebu yang sangat banyak dan biaya produksinya besar. Kalau pakai stevia ini jadi bisa lebih hemat," kata Irwan.
Di sisi lain, Sido Muncul juga telah meluncurkan Natural Sari Kunyit Plus untuk mengajak masyarakat lebih sering mengonsumsi kunyit seperti orang Jepang.
“Saya heran, kenapa orang Jepang itu makan kari. Segala kari. Ternyata kari itu kunyit. Itu karena orang Jepang itu peminum dan perokok. Karena itu, orang Jepang selalu berpikir, malam habis minum paginya pusing. Kenapa? Karena asam lambung tinggi, dan akibatnya pengentalan darah, sehingga supply darah ke saraf keseimbangan itu terhambat. Makanya orang migrain atau lebih berat vertigo. Maka itu, salah satu adalah minum kunyit,” ungkap Irwan.
Ke depannya, Sido Muncul akan terus berkomitmen dalam menghadirkan ragam produk herbal yang bahannya dari rempah-rempah berkualitas.
Sehingga, tak sekadar mengajak masyarakat untuk lebih sering mengonsumsi jamu, cara ini juga menjadi bentuk kepedulian Sido Muncul dalam menyejahterakan para petani di Indonesia. (Cak/Rls)
Post a Comment