Sarasehan Sibakul di Tegalrejo Kota Yogyakarta Dorong UMKM Tumbuh Berkualitas
WARTAJOGJA.ID : Dinas Koperasi UKM DIY kembali menggelar talkshow Sarasehan SIBAKUL pada
Senin 22 Mei 2023 yang dipusatkan di Balai Kel. Tegalrejo, jalan Wiratama 6, Tegalrejo, Kota Yogyakarta.
Kemantren Tegalrejo memiliki aneka ragam potensi seni, budaya dan wisata serta UMKM. Untuk potensi kerajinan, Tegalrejo memiliki Batik Hanacaraka, Sanggar Iqra' Hanacaraka dan Daur ulang kayu bekas. Tidak hanya itu, Tegalrejo juga memiliki kekayaan kuliner, di antaranya, Jajan Pasar, Jamu Gendong, Soto Pak Soleh sampai Sop Buntut Pak Sugeng. Salah satu daya tarik utama di wilayah Kelurahan Tegalrejo karena terdapat Monumen Pangeran Diponegoro. Agenda kegiatan di kecamatan Tegalrejo cukup padat dan beragam. Seperti Gelar Potensi UMKM dan Festival Olahraga dan Dolanan Anak.
Sarasehan Sibakul yang mengusung tema Pemberdayaan UMKM melalui Kewirausahaan Desa itu menghadirkan narasumber Dr. Stevanus Christian Handoko, S.Kom., MM.selaku Anggota DPRD DIY, Ir. Srie Nurkyatsiwi, MMA selaku Kepala Diskop UKM DIY, Lurah Tegalrejo dan
Bara Wahyu Riyadi, S.E., M.M selaku Tokoh Pendamping/Pelaku UMKM Inspiratif.
Ir. Srie Nurkyatsiwi, MMA selaku Kepala Diskop UKM DIY, mengatakan Dinkop UKM DIY selama ini telah melakukan sinergi dari berbagai unsur. Baik dari lembaga, komunitas maupun masyarakat digandeng untuk mendorong peningkatan perekonomian daerah.
"Fokusnya adalah bagaimana meningkatkan kompetensi terhadap koperasi UMKM dan penumbuhan wirausaha baru," kata Srie Nurkyatsiwi.
UMKM di DIY menurut Siwi memiliki daya saing yang luar biasa, dan memiliki daya kolaborasi dan adaptasi yang tinggi. Oleh karenanya, penting untuk memberikan ruang bagi mereka untuk bisa berkembang dengan baik. Mengingat, dunia UMKM tidak akan pernah mati dan pasti memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Kami berharap pelaku UMKM benar-benar memahami bahwa kita masih punya potensi yang pastinya harus lolos kurasi. Melalui jendela SiBakul kita juga bisa melihat tes pasar, seberapa jauh sebetulnya komitmen dari teman-teman dalam menangani produknya,” kata Siwi
Terlebih, hingga memasuki awal 2023, kondisi ekonomi sudah mulai pulih. Aktifitas perekonomian kembali normal. Pertumbuhan ekonomi mulai pulih, dengan tingkat kemiskinan menjadi problematika yang kembali harus dientaskan, merupakan ekses yang harus ditangani secara bijak dan berkelanjutan.
Artinya, memasuki pertengahan tahun 2022, skema pembangunan kawasan perdesaan yang berkelanjutan dengan pemberdayaan UMKM harus kembali digiatkan seiring dengan upaya pengentasan kemiskinan, penurunan ketimpangan, dan menekan angka pengangguran; melalui kegiatan ekonomi produktif. (Cak/Rls)
Post a Comment