Menparekraf Sandiaga Uno Dukung Bantul Jadi Jejaring Kota Kreatif UNESCO
WARTAJOGJA.ID : Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dukung penuh Kabupaten Bantul untuk menjadi jejaring kota kreatif UNESCO 2023.
Sandiaga menjelaskan melalui kegiatan ini para pelaku ekonomi kreatif Kabupaten Bantul dapat terus berkembang dan berkarya dalam upaya mendorong kebangkitan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih.
Ia juga melihat Bantul telah mampu menjadi bagian utama dalam penciptaan ruang usaha di sektor ekonomi kreatif dan terciptanya lapangan pekerjaan.
“Dan tahun ini Bantul berpartisipasi dalam seleksi nasional, penentuan UCCN. Kita doakan yang terbaik, karena pak bupati dan jajarannya, seluruh masyarakat pelaku ekonomi kreatif kompak mendukung penguatan ekosistem ini,” ujarnya saat menghadiri Workshop KaTa Kreatif di Pendopo Parasamya Kabupaten Bantul, Minggu (28/5/2023).
Sandiaga Uno pun menilai Bantul berpeluang masuk dalam jejaring kota kreatif dunia (UCCN).
Ia melihat semua pihak baik telah kompak membawa Bantul ke mata dunia baik itu pemerintah, dunia usaha, institusi pendidikan dan komunitasnya.
Dukungan ini berbentuk kolaborsi yang dilakukan Pemkab Bantul dengan Kemenparekraf. Menurut Sandiaga, potensi yang dimiliki Bantul sejatinya berkelas dunia jika ditilik dari segi pariwisata dan
industri kreatif.
Saat kunjungan ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif hari ini (10/8), Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, membenarkan bahwa Bantul memiliki sejumlah potensi ekonomi kreatif yang layak dibawa dalam jejaring kota kreatif UNESCO. Potensi tersebut antara lain kriya, fashion, maupun seni pertunjukan. Sumber produk kerajinan di DIY bahkan 70% berasal dari Bantul.
Craft and Folk Art yang dipilih sebagai tema kota kreatif bukanlah pilihan yang dirumuskan tanpa sebab. Kriya recycle, kriya tradisi, dan kriya kontemporer hidup erat di tengah-tengah masyarakat bantul, baik secara artefak maupun aktivitas sehari-hari.
Kontribusi yang diberikan dari ekonomi kreatif ini juga cukup signifikan. Kendati sempat tergempur pandemi covid, kini kegiatan ekspor dari industri kreatif kembali menggeliat. Kualitas yang dihasilkan pun tak perlu diragukan.
Produk kreatif asal Bantul nyatanya telah tersebar di berbagai wilayah.
“Salah satu produk craft asal Bantul juga ada yang dipajang di kantor Kemenparekraf. Itu artinya kualitasnya tidak main-main,” ujar Abdul Halim.
Ketika nantinya Bantul berhasil menjadi jejaring kota kreatif UNESCO pada tahun 2023, Pemkab Bantul optimis craftmanship Indonesia akan memimpin pasar dunia. (Cak/Rls)
Post a Comment