DPRD DIY Respon Aksi Ratusan Mahasiswa Demo Tuntut Pendidikan Gratis
WARTAJOGJA.ID -- Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Aliansi Yogyakarta Menggugat (AYM) berunjuk rasa di Gedung DPRD DIY, Senin (03/04/2023).
Aksi yang dimulai sekitar pukul 13.00 WIB ini sempat diwarnai aksi penurunan bendera Merah Putih di depan gedung DPRD DIY oleh salah satu pengunjuk rasa.
Beruntung sebelum bendera baru turun sampai setengah tiang, petugas kepolisian yang berjaga dibantu satuan keamanan DPRD pun berhasil menghentikan aksi penurunan bendera yang dianggap menghina lambang negara Indonesia tersebut.
Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana yang menerima mahasiswa mengungkapkan pihaknya menerima masukan mahasiswa dalam aksi itu. Isu yang dibawakan mahasiswa merupakan kepedulian dari mereka terhadap permasalahan bangsa Indonesia
"Yang merupakan kewenangan pusat kita teruskan ke pemerintah pusat, yang merupakan kewenangan DIY kami akan bahas bersama di dewan. Saya kira masukan tentang pendidikan gratis itu bagus. Kebetulan kami sedang akan membahas raperda tentang pembiayaan pendidikan," paparnya.
Huda mengungkapkan, ada hal krusial yang perlu disikapi secara kebijakan pendidikan di DIY. Saat ini masih ada selisih antara unit cost minimal yang telah ditetapkan dengan pergub dan total antara BOS nasional dan Bos Daerah sekitar Rp 1,5 juta per siswa per tahun.
Pilihan kebijakannya adalah dibebankan kepada orang tua siswa. Diantaranya berupa pungutan atau ditanggung oleh pemda atau negara.
Dengan adanya dorongan mahasiswa agar diwujudkan pendidikan gratis, artinya selisih tersebut ditanggung oleh negara. Dalam pandangan Huda, hal tersebut logis dan masuk akal untuk kondisi DIY yang merupakan pusat pendidikan.
Meski diakui anggaran yang diperlukan untuk penerapan kebijakan itu cukup besar. Namun DIY mampu dan DPRD DIY sangat terbuka terhadap masukan masyarakat terkait raperda pendidikan.
"Kami minta juga rekan rekan eksekutif untuk segera melakukan perhitungan anggaran yang diperlukan untuk menanggung selisih angka tersebut, agar saat pembahasan nanti lebih mudah memutuskan kebijakan. Saya kira memang pungutan untuk mengatasi masalah tersebut kurang bijak. Lebih tepat jika negara yang mencukupinya," imbuhnya.
Koordinator Umum Forum BEM se-DIY, Abdullah Ariansyah mengungkapkan aksi tersebut merupakan protes mereka terhadap pemerintah, termasuk pemda DIY. Mahasiswa menuntut Pemerintah DIY untuk menggratiskan Pendidikan di DIY. Sebab DIY sebagai Kota Pelajar dengan UMR yang relatif rendah sudah seharusnya menyelenggarakan Pendidikan Gratis.
"Ditambah lagi dengan adanya anggaran APBN dan dana keistimewaan yang dimiliki," ungkapnya.
Mahasiswa juga menyayangkan ketidakmampuan pemerintah yang tidak berpihak terhadap masyarakat dalam produk Undang-Undang Cipta Kerja. Pengesahan Perppu Cipta Kerja dianggap menjadi Undang-Undang yang dilakukan secara tergesa-gesa potensial dan aktual cacat secara formilnya," paparnya. (Cak/Rls)
Post a Comment