Waspadai Politik Identitas, Mahasiswa DIY Gelar Sarasehan Kebhinekaan
WARTAJOGJA.ID: Politik identitas kerap menjadi isu yang banyak dibahas jelang Pemilu, hal ini dikarenakan politik identitas sangat rawan memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
Oleh sebab itu, diperlukan peran aktif berbagai elemen masyarakat untuk bersama-sama menangkal Politik Identitas pada Pemilu 2024 untuk mewujudkan pesta demokrasi yang berbudaya dan bermartabat.
Menjadikan harapan rakyat Indonesia Pemilu 2024 di Indonesia nantinya dapat berlangsung secara demokratis dan rasional, oleh karena itu kelompok mahasiswa yang terdiri dari Bem Nusantara DIY dan Bem Pesantren DIY menggelar Sarasehan Kebhinekaan yang di ikuti oleh berbagai macam elemen masyarakat termasuk perwakilan ormas serta mengahadirkan narasumber dari Bawaslu DIY dan Pusat Studi Hukum Konstitusi (PSHK) UII.
Ahmad Tomi Wijaya dari Bem Pesantren DIY saat ditemui awak media (1/3) siang mengatakan bahwa masyarakat Indonesia lebih membutuhkan politik berkualitas dibandingkan hanya kepentingan politik identitas. Menurutnya politik identitas dapat memecah belah persatuan dan intoleransi serta menimbulkan polarisasi yang sangat tajam.
Meskipun politik identitas tidak bisa dihilangkan begitu saja di Indonesia, minimal ada langkah-langkah strategis untuk meminimalisir dampak di masyarakat.
Untuk itu pihaknya mengajak kepada segenap elemen bangsa untuk menyuarakan tolak politik identitas, sesuai dengan tema seminar "Merawat kebhinekaan dan Intoleransi ditengah Ancaman Politik Identitas Menjelang Pemilu 2024.
"Kami dari elemen mahasiswa mengajak organisasi masyarakat dalam sarasehan ini dengan harapan ada hal yang positif yang bisa kita dapat dan disebar luaskan sampai ke berbagai lapisan masyarakat dalam menghadapi ancaman Politik Identitas Menjelang Pemilu 2024.
Sementara itu Badan perwakilan Pengawas Pemilu bawaslu DIY Bayu Mardinta Kurniawan memprediksi pemilih muda pada 2024 mendatang bisa tembus hingga 60%. Banyaknya generasi muda yang akan berpartisipasi dalam Pemilu 2024 tentu saja akan menjadi kelompok pemilih strategis bagi kader partai politik untuk berebut simpati.
Sehingga beragam cara akan digunakan oleh partai tak terkecuali politik identitas yang rentan membuat perpecahan antar sesama.
Diakhir sasasehan tersebut narasumber dan juga peserta mendeklarasikan Menolak Segala Bentuk Politik Identitas dalam Pemilu 2024 yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan. (Cak/Rls)
Post a Comment