Sultan HB X Resmikan Laboratorium Terpadu Sasana Mulya Husada Dinas Kesehatan DIY
WARTAJOGJA.ID : Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan gedung laboratorium terpadu Sasana Mulya Husada, di Jalan Ngadinegaran, Mantrijeron, Kota Yogyakarta pada Jumat (31/3/2023).
Laboratorium milik Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) Dinas Kesehatan DIY ini menjadi wujud komitmen pemerintah, untuk menyediakan layanan kesehatan yang mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, laboratorium membantu pemantauan penyakit kronis dan deteksi penyakit menular.
Melalui hal tersebut, pengobatan dan pengendalian wabah dapat dilakukan dengan cepat. Dengan munculnya teknologi laboratorium yang canggih, laboratorium medis semakin menjadi komponen penting dalam pengobatan.
“Melalui laboratorium medis, dapat dilakukan analisis data genetik dan molekuler. Laboratorium dapat mengidentifikasi faktor risiko individual, dan mengembangkan rencana perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan,” kata Sri Sultan.
Sri Sultan menambahkan, dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja, Laboratorium Sasana Mulya Husada, ada standar yang wajib yang sudah ditentukan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Sri Sultan berharap, laboratorium ini menjadi bentuk upaya kolaboratif-integratif, dengan menyediakan berbagai pilihan diagnostik dan pengobatan di bawah satu atap, dan bukan sekedar kumpulan teknologi dan peralatan saja.
“Saya berharap laboratorium ini akan berfungsi sebagai pusat penelitian ilmiah dan inovasi, sekaligus, sebagai pintu masa depan masyarakat yang lebih sehat dan aman, selaras tekad Hamemayu Ajining Husada, Amrih Rahayuning Ngayogyakarta,” tutur Sultan.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie mengatakan, pembangunan gedung empat lantai tersebut dilakukan sejak 2022 lalu dan menelan anggaran bersumber dari APBD DIY sebesar Rp 22,3 miliar.
Lantai pertama gedung ini difungsikan sebagai laboratorium patologi dan Imunologi serta ruang penyimpanan reagensia dan bahan habis pakai.
Kemudian pada lantai dua difungsikan sebagai laboratorium kimia kesehatan, sedangkan lantai ketiga adalah laboratorium mikrobiologi, media, dan reagensia.
"Dengan menempati gedung baru diharapkan pemeriksaan laboratorium lebih terjamin kualitasnya, keselamatan dan kenyamanan petugas lebih terjaga, memudahkan komunikasi antar laboratorium serta pengendalian dan pengawasan kegiatan di laboratorium," terang Pembajun.
Selain membantu pembangunan bidang kesehatan, BLKK juga berperan dalam pemulihan ekonomi masyarakat.
Terlebih BLKK mampu memeriksa lebih dari 500 parameter pemeriksaan laboratorium.
Pembajun mencontohkan, saat ini berbagai regulasi di sektor industri dan perdagangan menuntut hasil pengujian laboratorium sebagai salah satu syarat dalam penerbitan perizinan produk UMKM. Hal ini dapat terlayani di BLKK.
"BLKK memiliki banyak pelanggan maupun pelanggan potensial dari industri kecil maupun menengah. Misalnya:industri makanan olahan. Dengan terpenuhinya syarat perizinan, maka pelaku pelaku usaha baik kecil maupun menengah akan dapat terus berkembang dan menggerakkan kembali roda perekonomian," jelasnya.
Selain itu, BLKK sebagai laboratorium lingkungan menjadi andalan di DIY dalam pengujian kualitas lingkungan terutama kualitas air.
"Kemampuan Laboratorium menguji kualitas lingkungan mendukung upaya kelestarian lingkungan hidup. Kelestarian lingkungan hidup akan menjamin tersedianya sumber sumber penghidupan bagi masyarakat," urainya. (Cak/Rls)
Post a Comment