Jogja Bussiness Matching Jadi Wadah Geliatkan Lagi Wisata Yogya Pasca Covid-19
WARTAJOGJA.ID : Tingginya kunjungan wisata pasca meredanya pandemi Covid-19 membuat okupansi atau tingkat keterisian kamar perhotelan di Yogyakarta kian kembali normal sepenuhnya pada 2023 ini.
Bersamaan momentum itu, digelar event Jogja Bussiness Matching di Artotel Suites Bianti Yogyakarta pada Rabu (22/2) untuk menjaga terus bergairahnya pariwisata di Yogya terutama saat bukan musim liburan.
Project Director Tourism Business Matching selaku penyelenggara event Jogja Bussiness Matching, Sri Astuti mengatakan total ada 40 penjual dan 100-an pembeli yang dipertemukan dalam event yang dipusatkan di Hotel Artotel Suite Bianti Yogyakarta itu.
"Dari event ini kami manargetkan terjadi transaksi sekitar Rp 1,5 miliar di tiap kota," kata Astuti.
Setelah digelar di Yogya, acara yang dirintis sejak 2014 tersebut juga akan digelar di Bandung, Surabaya, Balikpapan, dan Jakarta.
Adapun Sekretaris Dinas Pariwisata DI Yogyakarta Anita Verawati mengatakan event Jogja Bussiness Matching menjadi momentum menggairahkan pariwisata Yogya yang sempat terpuruk akibat Covid-19.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Deddy Pranowo Eryono memiliki sejumlah tips agar wisatawan lebih mudah mendapatkan kamar hotel saat berlibur ke Yogyakarta. Terutama saat masa libur panjang atau weekend.
1. Jangan terpaku hotel berbintang di wilayah tertentu di Yogyakarta
Deddy mengatakan okupansi rata rata hotel di lima kabupaten/kota se DIY saat akhir pekan atau libur panjang kini di angka 85 persen.
Namun ia mengingatkan, untuk hotel di wilayah Kota Yogya dan Kabupaten Sleman, terutama hotel berbintang, okupansinya tak bisa dipungkiri cenderung mendekati 100 persen.
"Tak perlu takut datang ke Yogya kehabisan kamar asalkan jangan mematok syarat harus hotel berbintang 3,4,5 di Kota Yogya dan Kabupaten Sleman," kata Deddy dalam event Jogja Bussiness Matching di Yogyakarta Rabu 22 Februari 2023.
Deddy mengatakan saat ini banyak hotel baik bintang dan non bintang bertebaran di Kabupaten Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul. Di Gunungkidul misalnya, sudah ada grup hotel kenamaan Indonesia yang sudah beroperasi di pinggir pantai. Begitupun di dekat bandara Kulon Progo.
"Transportasi di Yogyakarta umumnya juga mudah, jadi tak perlu berpatokan lagi harus hotel di Kota Yogya atau Sleman," kata dia.
2. Manfaatkan homestay
Deddy mengatakan, wisatawan yang datang terutama dengan keluarga kecil bisa memanfaatkan keberadaan homestay yang banyak tersebar di wilayah Yogyakarta terutama ketika hotel sudah penuh. Fasilitas yang disediakan homestay rata rata juga sudah memadai sehingga membuat wisatawan betah dengan harga lebih hemat.
"Homestay-homestay di Yogya juga banyak yang jadi anggota PHRI, itu bisa dimanfaatkan wisatawan saat ke Yogyakarta," kata dia.
3. Rajin mencari informasi sebelum merencanakan liburan
Deddy menuturkan, di masa-masa low season atau bukan libur panjang, kalangan asosiasi biro perjalanan dan perhotelan rutin menggelar event untuk mempromosikan kamar kamar hotel yang sudah bisa dipesan jauh hari.
Seperti event Jogja Bussiness Matching yang digelar saat ini, mempertemukan para seller dan buyer baik dari kalangan pelaku usaha perhotelan dan biro perjalanan.
"Dalam event itu para anggota PHRI menawarkan kamar-kamar di tanggal tanggal yang tersedia kepada pembeli lebih awal," kata dia. (Cak/Rls)
Post a Comment