Irjen Kementan Motivasi Mahasiswa Kembangkan Pertanian modern yang Memiliki Daya Saing untuk Kebutuhan Pasar Global
WARTAJOGJA.ID – Peningkatan mutu sumberdaya manusia (SDM) Pertanian, terutama generasi milenial dan zilenial merupakan salah satu target utama Kementerian Pertanian RI. Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk mendukung terwujudnya Indonesia Mandiri Pangan 2045. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam arahannya menyampaikan bahwa seluruh program-program yang dirancang Kementan, yang notabene berpusat pada penguatan kapasitas SDM tak lepas dari peran penting sektor pertanian yang notabene menjadi tumpuan. "Kalau mau pertanian memenuhi kesejahteraan masyarakatnya, maka pertanian harus maju, mandiri dan modern dengan gunakan riset sains dan teknologi," kata SYL.
Sejalan dengan arahan meteri Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) berkomitmen bakal terus meningkatkan mutu sumber daya manusia pertanian. "Sumber daya manusia (SDM) Pertanian menjadi otak gerakan untuk pertanian. Tahun 2021 menjadi pertarungan pertanian untuk mengenyangkan 270 juta orang," ujar Dedi Nursyamsi, Kepala BPPSDMP.
Hal tersebut turut didukung oleh Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian (Kementan) Dr. Jan S Maringka, yang hadir memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang (Polbangtan Yoma) di Aula Kampus Utama, Jl. Kusumanegara Yogyakarta, Sabtu (25/2). Dalam kesempatan tersebut Jan Maringka menyampaikan pentingnya Mahasiswa Polbangtan Yoma sebagai agen perubahan di bidang pertanian.
“Mahasiswa polbangtan harus menularkan teknologi pertanian yang lebih efektif kepada masyarakat. Mengajarkan bagaimana pengembangan pertanian yang lebih modern dan memiliki daya saing untuk kebutuhan pasar global,” harap dia.
Selain itu, Jan Maringka berharap agar lulusan dari Polbangtan dapat menjadi wirausahawan muda dibidang pertanian. “Saya yakin, lulusan Polbangtan mampu menjadi wirausahawan muda di bidang pertanian. Mampu menciptkan peluang-peluang bisnis dibidang pertanian, dan memberi manfaat dan berkat bagi masyarakat dimana mereka tinggal,” terang Jan Maringka.
Lebih lanjut, Irjen Kementan berharap para mahasasiswa Polbangtan Yoma dapat menerapkan modernisasi pertanian dalam menjawab persaingan pasar pangan global. “Arus barang seperti produk pertanian akan semakin bebas masuk Indoesia seiring berlakunya pasar bebas. Ini merupakan ancaman yang harus dijawab dengan memperbaiki tata kelola dan pemanfaatan teknologi pertanian. Itulah yang harus menjadi pemikiran mahasiswa dan lulusan Polbangtan Yoma” lanjut dia.
Lulusan Polbangtan Yoma, lanjut Jan Maringka, harus memiliki kontribusi dalam rangka peningkatan jumlah produksi untuk kecukupan pangan nasional, dan meningkatkan efisiensi biaya produksi sehingga produk pertanian memiliki daya saing harga.
Selain memberikan kuliah umum, Jan Maringka juga berkesempatan menanam pohon buah Alpukat di lingkungan Kampus Polbangtan Yoma. Kegiatan tanam pohon tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan manusia terhadap bumi dan perbaikan kualitas udara.
Jan Maringka mengungkapkan bahwa Pohon bukan hanya berperan sebagai penghasil oksigen, penyerap karbon maupun meningkatkan penyimpanan cadangan air tanah, tetapi secara lebih umum menciptakan lingkungan yang lebih nyaman. Tanaman pohon buah juga memberi nilai manfaat karena buah yang dihasilkan memiliki nilai ekonomi.
“Menanam pohon adalah menanam kebaikan. Sekaligus memperbaiki lingkungan hidup yang sehat. Karena alam ini merupakan warisan untuk generasi penerus, sehingga kita harus lebih banyak menanam pohon, sesering mungkin menanam,” pungkas dia.
Post a Comment