Pembayaran TransJogja Terintegrasi dengan KMT-KAI, Dishub DIY: Terobosan Luar Biasa
WARTAJOGJA.ID: Dinas Perhubungan DIY berkolaborasi dengan PT KAI Commuter dan PT Anindya Mitra Internasional (AMI) melakukan integrasi pembayaran Trans Jogja dengan Kartu Multi Trip (KMT) Kamis (10/11).
Dengan terobosan ini, Dishub DIY berharap ke depan maka makin memudahkan pengguna Commuterline Yogya-Solo yang akan melanjutkan perjalanannya menggunakan Bus Trans Jogja.
“Ini merupakan tambahan layanan ketika ingin menggunakan layanan umum, sekarang digitalisasi uang cashless, dengan satu kartu bisa antar moda. Habis menggunakan KRL bisa langsung Trans Jogja,” kata Kepala Dinas Perhubungan DI Yogyakarta Ni Made Dwi Panti Indrayanti seusai Launching kartu KMT sebagai kartu pembayaran Trans Jogja, di Loco Café Stasiun Tugu, Kamis (10/11/2022).
Dengan menggunakan KMT ini, Made mengatakan masyarakat dan khususnya pelajar dapat mengakses Bus Trans Jogja yang beroperasi mulai pukul 06.00-19.00 WIB dan mencangkup mencakup 17 koridor di 117 halte dan 128 armada bus di berbagai wilayah Kota Yogyakarta.
"Masyarakat cukup membawa KMT ke halte Trans-Yogya, lalu petugas akan membantu untuk melakukan proses pembayaran tiket Bus dengan menggunakan KMT," kata dia.
Seperti yang diketahui, KMT merupakan uang elektronik dengan sistem saldo yang diterbitkan oleh KAI Commuter yang bertujuan untuk memberikan kemudahan bertransaksi dalam pembayaran tiket commuterline. Selain itu KMT juga bisa untuk melakukan pembayaran parkir di stasiun commuterline, dan merchant-merchant yang bekerja sama dengan KAI Commuter.
Made mengatakan kolaborasi integrasi pembayaran pada moda transportasi di Kota Yogyakarta ini sebagai terobosoan masyarakat makin sadar dan tertarik menggunakan moda tranportasi umum dan pada akhirnya menekan angka kemacetan di Kota Yogyakarta.
Made menyebut pula pihaknya terus berupaya mencoba mendorong agar masyarakat semakin nyaman menggunakan transportasi umum.
“Masyarakat lebih nyaman menggunakan transportasi umum. Evaluasi kualitas layanan, komplain terhadap halte terlalu jauh atau seperti rute terlalu panjang,” ujar Made.
Diharapkan Made dengan layanan baru ini semakin mempermudah orang untuk bepergian dengan transportasi umum. Sehingga dapat mendukung juga pariwisata di DIY. “Harapan tidak hanya tiket (KMT) tapi juga fisik ke depan. Orang keluar stasiun tidak jauh, sudah melangkah ke halte,” kata Made.
Ia menilai saat ini untuk jumlah penumpang transportasi publik Trans Jogja, cukup tinggi pada beberapa jalur tertentu. “Alhamdulillah, sudah belasan ribu per harinya untuk jumlah penumpang. Jalur-jalur tertentu cukup bagus,” ujarnya.
Dishub DIY juga melakukan sejumlah evaluasi rute yang sudah ada, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Seperti halnya ada jalur baru yang menghubungkan Palbang – Malioboro, yang belum lama diresmikan.
“Penambahan kemarin (Palbapang-Malioboro), kita melihat Godean tidak selalu allday kita fasilitasi, tapi jam sibuk saja kita fasilitasi. Untuk rute baru, cukup banyak bagus, rata-rata seribuan per hari penumpang,” ujar Made.
Masyarakat bisa membeli KMT dengan harga 30 ribu rupiah dan sudah mendapatkan saldo 10 ribu rupiah, ataupun melakukan top up saldo di seluruh stasiun yang melayani operasional commuterline dan KA Prambanan Ekspres.
Wawan Ariyanto Direktur Operasi dan Pemasaran KAI Commuter mengatakan Commuterline Yogya-Solo kini melayani rata-rata lebih dari 17 ribu pengguna per hari pada akhir minggu atau hari libur dengan mengoperasikan 24 perjalanan commuterline, dan rata-rata lebih dari 11 ribu pengguna pada hari kerja dengan mengoperasikan 20 perjalanan commuterline. (Cak/Rls)
Post a Comment