Penghargaan Kampung Iklim Level Utama Diraih Desa Binaan Sido Muncul
Salah satu desa binaan Sido Muncul, Desa Manggihan, meraih penghargaan ProKlim Level Utama dari KLHK (ist) |
WARTAJOGJA.ID : PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (Sido Muncul) kembali meraih penghargaan. Kali ini penghargaan tersebut diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Program Kampung Iklim (ProKlim).
Salah satu desa binaan Sido Muncul, Desa Manggihan, mendapat apresiasi ProKlim Level Utama. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri KLHK Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc dan diterima oleh perwakilan Desa Manggihan di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Jumat (28/10).
Desa yang berada di Getasan, Kabupaten Semarang, ini dinilai mampu meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam melakukan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, sekaligus penurunan emisi gas rumah kaca dengan sangat baik.
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan bangga atas pencapaian ini. Ia pun merasa senang saat UU Desa tentang Desa digagas oleh Budiman Sudjatmiko pada 18 Desember 2013. Menurut Irwan, adanya undang-undang ini membuat puluhan ribu desa di Indonesia mempunyai landasan hukum untuk melakukan pengembangan.
"(Semenjak disahkan UU Desa tentang Desa), desa-desa di Indonesia pembangunannya jadi lebih maju. Gagasan (dari Budiman) ini ide yang bagus sekali. Dengan adanya itu, sekarang puluhan ribu desa di Indonesia punya landasan, masyarakat juga dilibatkan sebagai pelaksanaan dana desa," jelas Irwan.
Dari 1.093 desa se-Indonesia yang mengikuti ProKlim, terpilih 55 desa yang mendapat penghargaan Level Utama. Salah satunya adalah Desa Manggihan.
Perangkat Desa Manggihan, Antun Sari, mengucapkan terima kasih kepada Sido Muncul yang telah membantu kemajuan Desa Manggihan.
Dalam kesempatan yang sama, Antun juga menceritakan Sido Muncul memberikan beragam program pengembangan desa. Misalnya pembinaan bank sampah, pembinaan terkait ProKlim, hingga pemanfaatan tanaman jahe dan pupuk bokashi.
"Pertama kali (pada 2020) Sido Muncul memberikan pelatihan desa mandiri. Lalu mengadakan Gerakan Tanam (Gertam) Jahe bersama Kementerian Pertanian dan memberikan dana pengembangan desa sekitar Rp 130 juta," jelas Antun.
“Sido Muncul juga membantu kami dalam menyiapkan berkas-berkas untuk ProKlim. Jadi dibimbing apa yang diperlukan, bagaimana caranya mendaftar, dan lain-lain,” lanjutnya.
Antun juga menjelaskan penduduk Desa Manggihan mayoritas adalah petani jahe. Sebagai langkah memberdayakan para petani, Sido Muncul menggelar berbagai program sosialisasi dan pelatihan terkait budidaya jahe.
Mulai dari sosialisasi aplikasi pupuk organik cair, pelatihan pembuatan pestisida nabati dengan memanfaatkan potensi bahan di Desa Manggihan, pelatihan budidaya dan pasca panen, pendampingan dan monitoring bersama, serta bantuan sarana input lain seperti pupuk.
"Saya berharap petani-petani jahe Desa Manggihan dapat berkontribusi terhadap proses produksi produk-produk Sido Muncul," jelas Antun.
Antun menerangkan, sejak menjadi desa binaan Sido Muncul, kelompok tani dan karang taruna Desa Manggihan juga selalu dilibatkan dalam proses pembangunan desa.
"(Pihak) Sido Muncul juga sering mengunjungi (Desa Manggihan) dan ikut membaur di setiap kegiatan, kadang seminggu sampai 2 kali," katanya.
Tak hanya Desa Manggihan, Sido Muncul akan terus berkomitmen untuk turut berkontribusi terhadap desa-desa binaannya guna mewujudkan kemandirian masyarakat melalui pengembangan potensi dan penguatan kelembagaan serta pemberdayaan masyarakat.
Post a Comment