Jadi Pusat Pelatihan IAEA Asia Tenggara, Poltek Nuklir Kerjasama Dengan Rusia
WARTAJOGJA.ID : Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) sekolah vokasi nuklir pertama dan satu-satunya di Indonesia di bawah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi pusat pelatihan International Atomic Energy Agency (IAEA) regional Asia Tenggara.
Poltek Nuklir pun terus bergerak melanjutkan kerjasama termasuk dengan Rusia.
Direktur Poltek Nuklir, Zainal Arief menyampaikan rencana strategis pengembangan akademik Poltek Nuklir melibatkan banyak entitas sehingga perlu referensi dari berbagai pihak termasuk industri, dalam memberi masukan mengenai program studi yang akan dibuka dan peluang kerja bagi lulusan Poltek. Untuk peningkatan jenjang pendidikan hingga pascasarjana terapan, Poltek Nuklir menjalin kerjasama dengan Tomsk Polytechnic University (TPU), Rusia
Poltek Nuklir merupakan sekolah vokasi nuklir pertama dan satu-satunya di Indonesia di bawah BRIN.
“Langkah Poltek Nuklir untuk mengembangkan jejaring dan kepercayaan internasional terus dilakukan. Salah satunya melalui kerjasama dengan IAEA yang akan menjadikan Poltek Nuklir sebagai pusat pelatihan ketenaganukliran di Asia Tenggara,” jelas Direktur Poltek Nuklir Zainal Arief usai Wisuda Poltek Nuklir di Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta, Sabtu (15/10).
Zaenal menjabarkan rencana strategis pengembangan akademik Poltek Nuklir melibatkan banyak entitas. Perlu referensi dari berbagai pihak termasuk industri. Perannya memberi masukan mengenai program studi yang akan dibuka. Termasuk peluang kerja bagi lulusan Poltek Nuklir.
Poltek Nuklir, lanjutnya, menjalin kerjasama dengan Tomsk Polytechnic University (TPU). Kolaborasi ini untuk pengembangan kurikulum pascasarjana. Juga program mobilitas mahasiswa dan mobilitas peneliti.
“Konsepnya student mobilty dan researcher mobility dengan konsep saling atau resiprokal,” kata Zainal.
Poltek Nuklir juga berkolaborasi dengan SDM BRIN. Perannya untuk menjadi pengajar serta melengkapi fasilitas yang diperlukan. Adapula upaya mendorong mahasiswa mengikuti kompetisi nasional maupun internasional.
“Seperti National Polytechnic English Olympics (NPEO), National Welding Competitions, Olimpiade Perguruan Tinggi Kedinasan (OPTK), dan kompetisi lainnya. Ini fungsinya untuk meningkatkan kualitas SDM juga,” ujarnya.
Zainal menegaskan bekal utama tak cukup ijazah dan sertifikasi. Adapula pembekalan softskill kepada mahasiswa. Wujudnya berupa praktik lapangan sesuai dengan merdeka belajar kampus merdeka (MBKM).
“Kami paparkan rata-rata persentase alumni yang diwisuda tahun 2021 dan telah terserap di dunia industri dalam kurun waktu enam bulan adalah sebesar 66,67 persen. Rincian dari jurusan TKN 65 persen, Elins 63,64 persen dan Elmek 70,83 persen,” katanya.
Pada tahun ini, Poltek Nuklir mewisuda 98 mahasiswa. Terdiri dari 29 Mahasiswa Program Studi Teknokimia Nuklir (TKN), 28 Mahasiswa Program Studi Elektronika Instrumentasi (Elins), dan 41 Mahasiswa Program Studi Elektromekanika (Elmek).
“Wisudawan kali ini terdiri dari dua jalur yaitu reguler dan rekognisi pembelajaran lampau. Jumlah lulusan predikat cumlaude sebanyak 45 orang terdiri dari 15 orang TKN, 10 orang Elins dan 20 orang dari Elmek,” ujarnya. (Cak/Rls)
Post a Comment