Partai Ummat DIY Gelar Pengajian Akbar Pekan Muharram, Dihadiri Utusan Muhammadiyah Yang Digadang Calon DPD RI
WARTAJOGJA.ID: Partai Ummat Pengajian Akbar Pekan Muharram 1444 H bertema Memajukan Ekonomi & Politik yang digelar di Kantor DPW Partai Ummat DIY Jalan Ngeksigondo Prenggan Kotagede Yogyakarta, Senin, 22 Agustus 2022 malam.
Kegiatan ini menjadi rangkaian kegiatan Partai Ummat di DIY setelah sebelumnya menggelar Upacara Bendera 17 Agustus 2022, Rabu (17/8/2022), di Area Parkir Komplek Budi Mulia Dua Jalan Raya Tajem Km 3 Wedomartani Ngemplak Sleman.
Dalam pengajian akbar yang dihadiri 150 kader dan pengurus Partai Ummat se DIY termasuk organ Permata Ummat dan Garda Ummat itu, turut dihadiri Ahmad Syauqi Soeratno, yang resmi menjadi calon Anggota DPD RI pada Pemilu 2024 dari Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selaku utusan dari Muhammadiyah yang diputuskan melalui Musyawarah Pimpinan Wilayah Khusus (Muspimwilsus), Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY pada 17 Juli 2022.
Putra dari tokoh Aisyiyah yang juga guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Siti Chamamah Soeratno ini menggantikan M Afnan Hadikusumo yang sudah tiga periode menjabat DPD RI utusan dari Muhammadiyah.
Pada pengajian Partai Ummat itu, di pintu masuk DPW Partai Ummat turut terpampang papan dengan tulisan secara jelas “Ustad Ir H Ahmad Syauqi Soeratno MM (Calon Anggota DPD RI 2024-2029)”.
Ketua DPW Partai Ummat DIY, Dwi Kuswantoro Dwi Kuswantoro di atas panggung melempar pertanyaan kepada hadirin, “Apa semua setuju Partai Ummat mendukung Pak Syauqi…?” Terdengar jawabannya yang sama dengan suara lantang, “Setuju!”.
“Alhamdulillah, Pak Syauqi insyaAllah akan menjadi anggota DPD RI,” kata Dwi Kuswantoro disambut tepuk tangan.
Sekretaris DPW Partai Ummat DIY Iriawan Argo Widodo mengakui sebagian besar konstituen Partai Ummat di Yogyakarta rata-rata warga Muhammadiyah. Pihaknya tidak bisa menolak untuk memfasilitasi aspirasi warga persyarikatan, meski tidak secara formal. “Tentu, kita punya kewajiban memfasilitasi dukungan itu,” ujarnya.
Menurut dia, selain karena faktor kultural, alasan lainnya karena sosok Syauqi dikenal sebagai salah seorang kader Muhammadiyah yang terbaik. Dari track record-nya, dia mampu karena memiliki kompentensi dan integritas.
Sementara itu, Syauqi saat mengisi tausiyah mengaku ada banyak surprise bisa menghadiri acara tersebut.
Syauqi mengatakan, terkadang amanah datang tidak direncanakan. Sambil bercanda, dia melanjutkan sejatinya tidak ada pemikiran satu detik pun harus berangkat menjadi calon anggota DPD RI.
“Datang begitu saja, membuat apa yang sudah kita rencanakan tidak harus berjalan. Ketika ini sudah menjadi harapan warga, bismillah,” ujar Syauqi yang juga menjabat sebagai Ketum Asprov PSSI DIY.
Syauqi lantas membeberkan dialog antara dirinya dengan Afnan Hadikusumo. “Pak Afnan Hadikusumo lima tahun lalu ketemu saya dan mengingatkan, saya sudah ping pindho (dua kali). Kamu siap-siap, siapa tahu umat memberi suara ke Anda,” ujarnya menirukan ucapan Afnan.
Waktu itu, Syauqi merasa belum pantas menjadi anggota parlemen. “Saya jawab, Mas, saya ini ra nduwe potongan jadi parlementer. Saya hanya petugas persyarikatan, dikongkon ngetan ngulon,” kata dia.
Terlepas dari semua itu, tatkala mengupas tema pengajian, Syauqi melihat sejujurnya ada tantangan dihadapi oleh umat Islam di Indonesia terkait dengan sistem demorasi yang secara faktual belum bisa sepenuhnya menyelesaikan masalah keumatan.
Menurut Syauqi, demokrasi di Indonesia harus terus diperbaiki agar membawa aspirasi masyakat dan kemaslahatan. “Kalau kita tidak bisa mewujudkan kemaslahatan, ada yang salah dari cara kita berpolitik. Saya lebih percaya mazhab politik untuk kemaslahatan,” jelasnya. (Cak/Rls)
Post a Comment