Diskusi ISEI Yogyakarta Soroti Pariwisata & Pendidikan Penggerak Ekonomi
WARTAJOGJA.ID : Kegiatan Periwisita dan Pendidikan Tinggi merupakan aktivitas yang dapat mendorong pertumbuatan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kedua kegiatan ekonomi tersebut dianggap sebagai motor pertumbuhan ekonomi DIY. Pademi Covid-19 yang melanada sejak tahun 2022 menjadikan pariwisata dan penddikan menghentikan aktivitasnya untuk sementara. Dengan demikian kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan.
Berkaitan dengan hal tersebut, ISEI Cabang Yogyakarta menyelengarakan diskusi informal. Dalam diskusi tersebut hadir Dody Budi Waluyo (Ketua Bidang II Pengurus Pusat ISEI / Deputi Gubernur Bank Indonesia/BI), Arlyana Abubakar (Pengurrus Pusat ISEI/Direktur BI Institute/BINS), dan Budiharto Setyawan (Kepala Perwakilan BI DIY) (Minggu, 31/07/31). Dari ISEI Cabang Yogyakarta hadir Eko Suwardi (Ketua), Bakti Wibawa (Wakil Ketua IV), Y. Sri Susilo (Sekretaris) dan Hari Kusuma SN (Wakil Sekretaris I). Diskusi informal tersebut dislenggarakan di Gedung Heritage Bank Indonesia Yogyakarta.
“Di wilayah destinasi wisata seperti Yogyakarta bergeraknya kembali kegiatan pariwisata menjadi salah satu faktor yang dapat menpercepat pemulihan ekonomi”, jelas Dody Budi Waluyo. Pariwisata mempunyai efek pengganda yang signifikan untuk menggerakkan beberapa sektor atau kegiatan ekonomi lain yang terkait. Sektor termaksud antara lain hotel dan penginapan, jasa transportasi, jasa pariwisata lainnya serta restoran, makanan dan minuman.
“Salah satu bentuk nyata dukungan BI untuk mempercepat pemulihan ekonomi melalui pariwisata adalah melakukan kegiatan, gathering dan sejenisnya di wilayah destinasi wisata”, ungkap Budiharto Setyawan. Sebagai contoh, Kantor Perwakilan BI DIY menyelenggarakan gathering di Batu, Malang. Kemudian BI Institute (BINS) menyelenggarakan acara yang sama di Yogyakarta. Departemen di lingkungan BI juga menyelengarakan kegiatan di wilayah destinasi wisata lain yang bertjuan untuk mendukung bergeraknya kegiatan pariwisata yang berujung terjadinya percepatan pemulihan ekonomi.
“Kegiatan pendidikan tinggi selama ini juga berkontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi di DIY, khususnya di wilayah Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul”, tegas Eko Suwardi. Indikator kontribusi pendidikan tinggi tersebut dapat dilihat dari jumlah kiriman uang untuk biaya hidup bagi mahasiswa yang kost/mondok dan munculnya kegiatan usaha di sekitar kampus yang mendukung aktivitas mahasisewa. Kegiatan usaha teemaksud antara kllain jasa kost/pendokan, warung makan dan minum, jasa laundy, jasa foto copy, dan sebagainya.
“Dari data BPS, ekspor non-migas DIY juga menjadi salah satu faktor yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi”, jelas Y. Sri Susilo. Pada Triwulan I 2022, eskpor DIY tumbuh sebesar 18,87%. Kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi DIY pada tahun 2021 mencapai 8,54%. “Pak Dody selaku Ketua Pengurus Pusat ISEI mengharap ISEI Cabang Yogyakarta menyiapkan pendirian badan usaha yang nantinya dapat dioptinmalkan sebagai sumber pendapatan organisasi”, tambah Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta dalam rilisnya kepada Media Massa. (Cak/Rls)
Post a Comment