Antisipasi PMK, Hewan Kurban Di Kotagede Dapat Perlakuan Khusus
WARTAJOGJA.ID : Menjelang lebaran Idul Adha saat ini Kondisi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjadi kewaspadaan berbagai pihak.
Salah satunya, pusat Pengadaan Hewan Qurban (PHQ) Prenggan Kotagede yang beralamat di Jalan Mondorakan nomor 28 Kotagede Yogyakarta yang sudah puluhan tahun menggeluti usaha pengadaan hewan kurban ini.
Demi mengantisipasi ratusan ternak untuk kurban terserang PMK, Idul Adha tahun ini PHQ Prenggan berkolaborasi dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
Ketua Panitia PHQ Prenggan Kotagede Choirul Huda mengatakan di masa wabah PMK ini pihaknya mengantisipasi hewan kurban yang dibeli agar tidak turut terjangkit dan nantinya aman dikonsumsi.
"Saat ini dari yang telah dibelanjakan di PHQ Prenggan ini ada 168 kambing dan 28 ekor sapi dari lokalan saja, Gunungkidul karena di wabah PMK ini ternak dibatasi keluar masuk," kata Huda yang Pimpinan Ranting Muhammadiyah Prenggan itu.
Huda mengatakan wabah PMK belakangan membuat pengelola was-was ternaknya telah tertulah sehingga pihaknya menyambut baik kerjasama dengan UAD dalam pencegahannya melalui teknologi yang diterapkan di area penampungan hewan kurban itu.
Adapun Koordinator Program Pengabdian Kampus UAD di PHQ Prenggan Arsyad Cahya Subrata untuk mengantisipasi PMK ini butuh kerja bersama baik pemerintah, kampus, dan masyarakat.
"Untuk antisipasi PMK hewan kurban di PHQ Prenggan ini kami membuat dan memasang suatu alat yang kita namakan Disinfektan Chamber," kata Arsyad.
Konsep kerja alat ini melindungi ternak yang keluar masuk dengan semprotan disinfektan dengan kandungan khusus yang dikendalikan dengan sistem remote.
Alat ini dipasang di gerbang PHQ Prenggan sehingga ketika armada pengangkut ternak keluar masuk maka langsung bisa diberi semprotan disinfektan secara menyeluruh.
"Jadi ketika armada kembali dari pembelian hewan kurban atau ketika mau mengantarkan distribusi ke lokasi-lokasi selanjutnya, dipastikan ternaknya telah terlindungi dari potensi PMK," kata Arsyad.
Anggota Program Pengabdian Kampus UAD di PHQ Prenggan
Muhammad Mar'ie Sirajuddin mengatakan cairan disinfektan yang dibuat memiliki kandungan untuk mematikan virus PMK.
"Virus-virus seperti PMK terdiri dari protein, sehingga kandungan disinfektannya kami menggunakan kandungannya alami asam dan basa yang tidak berbahaya bagi manusia namun bisa membunuh virus," kata Sirajuddin.
Sirajuddin menambahkan cara sifat protein ataupun bahan organik yang ada di virus ini, tidak tahan terhadap kadar asam maupun kadar basa yang tinggi.
Menurut informasi dari Kementerian Pertanian virus akan mati di dalam suhu pasteurisasi atau sekitar 70 derajat selama 30 menit.
"Nah kami dalam program ini akan mengedukasi juga agar PHQ Prenggan ini nanti menjadi agen yang bisa menyampaikan ke masyarakat tentang pengolahan hewan kurban yang aman," kata dia.
Program Pengabdian Kampus UAD di PHQ Prenggan ini dikoordinatori
Arsyad Cahya Subrata dengan anggota Tole Sutikno dan Muhammad Mar'ie Sirajuddin.
Program ini memiliki kelompok Studi Embedded Systems and Power Electronics Research Group (ESPERG) dan Food Research, Economic, Arabic Literature, Electrical and Electronics System (FORMALEES). (Cak/Rls)
Post a Comment