Pesan Sekda Kota Yogyakarta sebagai Tuan Rumah Saat Sambut PJ Walikota Baru
WARTAJOGJA.ID : Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menggelar acara pelepasan mantan Walikota-wakil walikota, Hariadi Suyuti- Heroe Poerwadi sekaligus menyambut PJ Walikota Yogyakarta, Sumadi. Dalam acara yang berlasung secara meriah di halaman Balai kota tersebut, Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya memimpin langsung jalannya acara.
Tidak tanggung-tanggung, sebagai tuan rumah, Sekda Kota Yogyakarta bertindak sebagai MC (master of ceremony) sejak awal hingga berakhirnya acara melepas dan menyambut PJ Walikota baru.
Tak hanya itu untuk semakin memeriahkan suasana dalam acara yang dihadiri ratusan tamu tersebut, Sekda Kota Yogyakarta tak segan melemparkan berbagai joke yang mengundang tawa.
Bahkan, Sekda Kota Yogyakarta tak segan memimpin joget bersama dari atas panggung saat Ndarboy Genk, grup musik lagu-lagu jawa sebagai penampil menyayikan lagu-lagu untuk menghibur para tamu.
Ditemui usai acara, Sekda mengatakan jika dengan dilantiknya Samudi sebagai PJ Walikota diharapkan bisa meneruskan estafet kepemimpinan di Kota Yogyakarta dengan baik.
"Bahwa penjabat Walikota yang baru saja dilantik oleh Gubernur, Sri Sultan HB X, saya kira mampu menjaga konsistensi program dan kegiatan. Karena hakikatnya, PJ walikota itu menjalankan apa yang sudah dituangan dalam rencana kerja pemerintah daerah 2022-2016," ujarnya, Minggu 22 Mei 2022 malam.
Sebagai seorang pejabat yang paling menguasai isu dan permasalahan Kota Yogyakarta setelah berakhirnya masa jabatan Hariyadi Suyuti dan Heroe Poerwadi, Sekda berjanji akan merupaya menjaga agar program tetap sesuai koridor.
"Masa transisi PJ Walikota ini akan berlangsung cukup lama (2022-2024) meski akan dibagi dalam hitungan tahunan. Oleh karenanya fungsi kami yang lebih bermuara pada aspek teknokrasi tentu akan menjaga konsistensi program dan kegiatan yang telah dicanangkan," ungkapnya.
Karena itu, Sekda Kota Yogyakarta akan terus bersinergi dengan PJ Wali Kota yang baru saja dilantik oleh Gubernur.
Dalam beberapa waktu ke depan, akan ada banyak tantangan yang menuntut kerja keras Pemkot Kota Yogyyakarta, terutama PJ Walikota dan Sekda Kota Yogyakarta. Salah satunya adalah persiapan pemilihan umum (Pemilu) dan Pilkada 2024.
"Sebagaimana keputusan mentri dalam negeri terkait pengangkatan PJ Walikota, salah satu tugas dari PJ Walikota adalah mempersiapkan pemilu maupun Pilkada 2024. Karena itu, dalam beberapa waktu ke depan kami akan berproses dengan berbagai pemangku kepentingan terkait untuk kesuksesan pemilihan umum," ujarnya.
Namun di sisi lain, melonggarnya aturan tentang protokol kesehatan terkait pandemi Covid-19 menjadi peluang yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memulihkan perekonomian Yogyakarta.
Salah satunya adalah dengan semaksimal mungkin menggenjot sektor pariwisata yang merupakan salah satu potensi terbesar kota budaya ini.
"Melihat (potensi) Jogja harus melihat daya saingnya. Mau tidak mau, daya saing Jogja adalah pariwisata dan pendidikan. Dua lokomotif itulah yang akan menggerakkan gerbong pembangunan untuk sekarang dan masa yang akan datang," katanya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Sekda Kota Yogyakarta akan segera menyiapkan berbagai langkah untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Yogyakarta. Baik untuk wisatawan domestik maupun manca negara.
"Kami akan mengajak seluruh pihak terkait untuk merumuskan rencana tidak yang jelas agar pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi di Yogyakarta berjalan makin cepat," pungkas Sekda Kota Yogyakarta.
Sementara itu PJ Walikota yang baru, Sumadi mengatakan jika dirinya akan bekerja keras untuk bisa mewujudkan program kerja Kota Yogyakarta. Salah satunya mempersiapkan pemilu 2024.
Disisi lain, ia juga yakin bisa memaksimalkan potensi Yogyakarta sebagai Kota Pariwisata.
"Kalau Israel adalah tanah yang dijanjikan, menurut saya, Jogja adalah kota yang ditakdirkan," ujarnya.
Hal itu dikarenakan, 4-7 persen orang yang pernah belajar, berkunjung atau pernah ke Jogja pasti memiliki rasa kangen dan ingin kembali ke Jogja.
"Ketika saya tanya alasannya, mereka biasanya mengatakan (kangen,red) karena Jogja memiliki estetika dan budaya yang masih terjaga," ujar mantan staf ahli Gubernur DIY tersebut. ****
Post a Comment