Bantul Siap Menuju Kabupaten Layak Anak 2024
WARTAJOGJA.ID: Yayasan Teratai Putih dan Gerakan Swadaya Masyarakat (GSM) Putro Linuwih mengadakan talkshow sekaligus launching tabloid Cakrawala edisi ke-11 di Balai Kalurahan Gilangharjo,Pandak,Bantul.
Talkshow mengangkat tema "Anak Aman Terjamin Cerahnya Masa Depan" berfokus pada membedah bagaimana upaya pemerintah
Bantul mewujudkan diri sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) pada tahun 2024 sesuai yang dicanangkan oleh Bupati Bantul, H.Abdul Halim Muslih.
Acara ini dihadiri oleh 70
perwakilan forum anak dari 6 kalurahan dampingan GSM Putro Linuwih yakni Kalurahan Sumbermulyo, Mulyodadi, Gilangharjo, Wijirejo, Triharjo dan Caturharjo.
Talkshow ini menghadirkan 3 narasumber yakni Azzakiyah Fitriyati, S.Pd selaku analisis kebijakan terkait perlindungan anak di Dinas P3APPKB Kabupaten Bantul, Syauqi Marsa Taqiyuddin selaku ketua Forum Anak Bantul (FONABA) dan Aan Kurniawan, SE. selaku Koordinator GSM Putro Linuwih.
Azzakiyah Fitriyati menyatakan selama ini pemerintah
Kabupaten Bantul berkomitmen untuk menjadikan Bantul sebagai Kabupaten Layak Anak karena memang menjadi salah satu misi bupati.
Untuk mencapai hal tersebut, pemerintah sudah melakukan beberapa langkah seperti membuat Perda terkait KLA yang sekarang dalam tahap revisi, membuat gugus tugas KLA, membuka Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA).
Namun masih ditemui beberapa kendala misalnya gugus tugas yang diharapkan ada di setiap kapanewon dan kalurahan, baru tercapai sebagian.
Dari 75 kalurahan baru 47 yang
sudah ada dan dari 17 kapanewon baru 14. Keberadaan forum anak yang penting hingga level padukuhan juga banyak yang belum terpenuhi.
Meski begitu pemerintah tetap berusaha mengatasi setiap permasalahan yang muncul sehingga target Bantul menjadi Kabupaten Layak Anak pada tahun 2024 bisa tercapai.
Sementara itu Syauqi dari FONABA mendapati bahwa upaya dari kelompok anak untuk ikut serta mendukung terwujudnya KLA adalah sulitnya membangun komunikasi dengan forum anak
baik ditingkat kapanewon maupun kalurahan, sehingga banyak aspirasi anak di level tersebut tidak tersuarakan.
Dari pihak GSM Putro Linuwih, sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
menurut Aan, selama ini sudah melakukan banyak program atau kegiatan yang berfokus pada upaya perlindungan anak. Diantaranya program pengasuhan untuk orang tua yang mempunyai anak balita hingga remaja, pembentukan forum anak, dan mendukung serta memfasilitasi pemerintah kalurahan untuk membuat peraturan terkait perlindungan anak sekaligus membentuk
lembaga perlindungan anak berbasis masyarakat yang didanai langsung oleh desa.
Harapan dari Aan, segala program yang sudah dilakukan tersebut bisa ditiru, diberi wadah
dan dilaksanakan secara berkelanjutan oleh pemerintah kalurahan atau dinas terkait karena GSM Putro Linuwih sendiri punya batas waktu dalam mendampingi sebuah wilayah.
Memang upaya mewujudkan KLA itu perlu sinergi dan kerjasama dari berbagai pihak, maka dari itu GSM Putro Linuwih siap ikut andil dan bersedia apabila diminta bantuan
untuk mendampingi kalurahan lainnya di Kabupaten Bantul.
Acara ditutup dengan seremoni pelepasan balon sebagai penanda launching Tabloid Cakrawala. Tabloid ini sendiri merupakan wadah bagi anak-anak di wilayah dampingan
GSM Putro Linuwih untuk menyuarakan hak-haknya sekaligus media informasi yang ramah anak. (Cak/Rls)
Post a Comment