Pemkot: Yogya Aman, Tidak Ada Korban Acak Kejahatan Jalanan
WARTAJOGJA.ID : Pemerintah Kota Yogyakarta menegaskan wilayahnya tetap aman dikunjungi wisatawan pada liburan lebaran ini meski sebelumnya sempat ramai akibat terjadiya kejahatan jalanan atau klitih hingga menewaskan seorang remaja.
Aksi klitih itu, diketahui sebagai kasus yang melibatkan antar kelompok atau geng sekolah yang tak ada sangkut pautnya dengan wisatawan atau situasi keamanan Yogya secara umum.
“Silahkan datang ke Yogya, kami juga kepolisian, TNI, organisasi masyarakat berupaya sekuat tenaga menjaga Yogyakarta aman dihuni, nyaman dikunjungi," kata Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti Rabu 13 April 2022.
Pemerintah Kota Yogyakarta pada Selasa lalu menggelar pertemuan dengan Polresta dan Kodim Yogyakarta untuk merumuskan sinergitas demi menjaga Yogyakarta semakin aman.
Salah satunya intens patroli bersama dan melibatkan organisasi masyarakat seperti Komite Nasional Pemuda Indonesia, Karang Taruna, Kokam Muhammadiyah hingga Banser Nahdlatul Ulama (NU).
"Jadi menjelang selesainya bulan Ramadan, silahkan datang ke Yogya tanpa ada kekhawatiran apapun,” kata Haryadi.
Haryadi menegaskan kejahatan jalanan yang melukai orang memiliki konsekuensi hukum yang jelas. Pihaknya menyerahkan persoalan itu sesuai proses hukum yang berlaku kepada kepolisian.
"Untuk menjaga Yogyakarta semakin aman kami juga akan lebih mengaktifkan penegakan Peraturan Daerah Nomor 15 tahun 2018 tentang penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat," kata dia.
“Jadi tidak ada alasan mengatakan Yogya tidak aman, " kata dia.
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menambahkan dari hasil pertemuan dengan kepolisian salah satu kesimpulannya dari aksi klitih terakhir bahwa tidak ada yang namanya korban acak.
"Kejadian itu diawali adanya pergesekan antara kelompok remaja," kata dia.
“Dari peristiwa itu kami meminta agar orang tua mengawasi, agar jam sepuluh malam diharapkan anak-anak mereka sudah di rumah," kata dia.
Direktur Bina Masyarakat Polda DIY, Komisaris Besar Polisi Ruminio Ardano mengatakan, dalam memberantas kejahatan jalanan perlu kerjasama untuk memutus mata rantainya.
“Lingkungan keluarga, sekolah, dan pergaulan itu menjadi wilayah yang harus kita pagari secara rapat untuk mempersempit langkah gerak anak-anak untuk melakukan tindak pidana," kata dia. (Fan/Dha)
Post a Comment