Dukungan BPD DIY Syariah, Terapkan QRIS di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan
WARTAJOGJA.ID : Menyemarakkan Pasar Sore Ramadhan 1443 H di Jogokariyan, Bank BPD DIY Syariah hadir melengkapi para pedagang UMKM yang menggelar dagangannya selama sebulan penuh dengan transaksi digital berupa QRIS.
Kurang lebih terdapat 270 UMKM yang menggelar dagangannya dan sebagian besar pedagang kuliner untuk menu buka puasa.
Pasar sore Kampoeng Ramadhan Jogokariyan dibuka oleh Wakil Walikota Yogyakarta, DRS Heroe Poerwadi
Direktur Utama (Dirut) PT Bank BPD DIY Santoso Rohmad mengatakan kehadiran pasar sore Kampoeng Ramadhan Jogokariyan ini merupakan momentum untuk membangkitkan ekonomi warga dan ekonomi daerah.
"Seiring dengan perkembangan teknologi dan transaksi digital, Bank BPD DIY Syariah melengkapi para pelaku UMKM dengan media transaksi berupa QRIS yang dapat diakses menggunakan berbagai e-wallet," kata Santoso.
Santoso mengatakan penggunaan QRIS akan memudahkan transaksi baik pembeli maupun pedagang, karena cepat dan mudah.
"Pedagang tidak perlu menyediakan uang kembalian. Uang langsung masuk ke rekening pedagang secara real time," ujarnya.
Masyarakat sekarang sudah mengenal transaksi digital dengan sangat baik, sehingga para pelaku UMKM harus dipersiapkan supaya dapat mengikuti perkembangan jaman.
"Untuk meramaikan Pasar Sore Kampoeng Ramadhan, Bank BPD DIY Syariah menggelar promo berupa cashback bagi pembeli yang melakukan transaksi secara digital menggunakan Mobile Banking Bank BPD DIY," kata dia.
Bambang Permana Hadi, Pemimpin Cabang Syariah Bank BPD DIY yang juga hadir dalam pembukaan Pasar Sore Ramadhan 1443 H di Jogokariyan itu mengatakan bagi UMKM yang membutuhkan tambahan modal.
"Bank BPD DIY Syariah membuka akses kepada para pedagang untuk menikmati produk pembiayaan Bank BPD DIY Syariah, diantaranya KUR Syariah dan Pembiayaan PEDE (Pemberdayaan Ekonomi Daerah) dengan angsuran yang ringan," kata Bambang.
Para pelaku UMKM seperti di Jogokariyan sangat mungkin mengajukan bantuan penbiayaan namun pada tahap pertama ini mereka diedukasi mengenai transaksi digital, agar pasarnya tidak hanya terbatas di wilayah itu saja. Namun juga bisa berkembang ke pasar digital yang peluangnya lebih luas lagi.
Wakil Wali Kota Yogyakarta , Heroe Poerwadi yang turut hadir dalam membuka Kampoeng Ramadhan Jogokariyan mengapresiasi Bank BPD DIY terutama BPD Syariah yang telah turut membantu dalam pelaksanaan pasar ramadan dengan memfasilitasi QRIS.
"Pembelian sekarang bisa dilakukan dengan gadget atau HP dan harapan kami BPD DIY terus menggandeng potensi ekonomi umat, terutama di sekitar masjid agar dapat difasilitasi perkembangan biaya, promosi dan marketing. Sehingga keterlibatan Bank BPD DIY nanti bisa menjadi pemicu tumbuhnya ekonomi yang berbasis pada masjid, yang berbasis pada umat," kata Heroe.
Heroe mengatakan sampai saat ini Masjid Jogokariyan konsisten untuk menjadi model pengelolaan masjid yang tidak hanya banyak jamaahnya, tetapi juga mampu membangkitkan ekonomi warga sekitar dan jaringan yang dibina masjid.
"Semangat masyarakat untuk menjadikan bulan Ramadan menjadi tempat untuk memulai kebangkitan ekonomi tumbuh luar biasa. Di kota Yogyakarta, di beberapa tempat juga melaksanakan pasar Ramadan, yang tujuannya sembari kita khusyuk beribadah tapi juga membangkitkan potensi umat terutama di bidang ekonomi," ujarnya.
Sementara itu Agus Abadi, selaku ketua umum takmir Masjid Jogokariyan memaparkan bahwa dalam KRJ tahun ini terdapat 270 pedagang yang terlibat di dalamnya.
"Jumlah pedagang kurang lebih 270 pedagang. Prioritasnya adalah pelaku UMKM binaan Masjid Jogokariyan yang jumlahnya 48, kemudian warga Jogokariyan itu sendiri dan sisanya dari luar," ucapnya. (Cak/Rls)
Post a Comment