Anggota Komisi I DPR RI Sukamta : Kembangkan Entepreneur Lokal, Perkuat UMKM
WARTAJOGJA.ID: Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menyebut
gerakan untuk tidak lagi menjual barang mentah sebagai komoditas ekspor, namun dalam bentuk barang jadi merupakan salah satu upaya mendukung perkembangan UMKM yang bisa dilakukan pemerintah.
“Kita semuanya perlu mendukung dan mengembangkan para entrepreneur lokal. Sebab merekalah yang menyangga ekonomi terbesar kita dengan besarnya omset, serapan tenaga kerja hingga kreativitas produk yang diproduksinya,” kata Sukamta dalam Seminar Merajut Nusantara ‘Digitalisasi untuk Cintai Produk Dalam Negeri’ yang diselenggarakan secara online Rabu (20/4).
Sebagai upaya untuk memperluas pasar, pasar di dunia digital dipandang menjadi ceruk pasar yang masih harus digarap oleh UMKM. Terlebih lagi dengan hadirnya 191 juta pengguna internet di Indonesia, pasar ini terbuka luas.
Sukamta pun memberi apresiasi terhadap kebijakan yang ditempuh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mendorong perkembangan usaha menengah kecil menengah (UMKM)-nya.
“Langkah Pemda DIY dengan memberikan subsisi biaya pengiriman terhadap pembelian produk UMKM dengan menggunakan dana APBD patut diapresiasi dan ditiru,” katanya.
Kebijakan ini menurut politisi PKS ini memiliki dampak panjang pada keberlangsungan hidup pelaku UMKM yang menjadi penopang perekonomian Indonesia.
Hadir sebagai pembicara Dosen UII Syarif Hidayatullah Jakarta Ismail Cawidu dan Owner Akasia Batik Agus Haerudin.
Terlebih lagi dengan kondisi perekonomian yang berubah saat ini, selain karena pandemi juga disebabkan peran Rusia-Ukraina.
Membuat banyak negara yang selama ini tergantung pada impor sektor pangan dan energi mulai berbenah diri dengan memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya.
“Upaya Presiden Joko Widodo mendorong penggunaan produk-produk dalam negeri patut kita dukung. Tentunya ini wujud keberpihakan dari pemerintah jangan hanya slogan semata saja, namun juga buktikan,” lanjutnya.
Apa yang dilakukan oleh Pemda DIY menurut Sukamta sama persis yang dilakukan China dalam mendukung perkembangan industri dalam negerinya. Dengan memberikan banyak subsidi memberi efek produk-produk mereka sekarang merajai dunia.
Adapun Ismail Cawidu merinci saat ini baru sebanyak 25 juta UMKM Indonesia yang memanfaatkan keberadaan pasar dunia digital.
Pemerintah sendiri menargetkan pada 2024 akan tergabung sebanyak 30 juta UMKM di pasar digital.
“Kendala utamanya adalah pada jaringan. Dari total 83.219 ribu desa se-Indonesia, sebanyak 12.548 ribu desa sudah terlayani jaringan 4G dan 9.113 di daerah 3T yang terjangkau 3G. Pada 2024 seluruh desa Indonesia ditargetkan terjangkau jaringan 4G,” jelasnya.
Ismail menyetujui dengan bergabung UMKM dalam pasar digital maka selain memperluas jangkauan pasar. Mereka akan semakin efektif dalam memilih konsumen, efisien modal, dan tentu saja mendapatkan keuntungan lebih besar. (Cak/Rls)
Post a Comment