Soft Launching Widya Herbal Indonesia, Ajak Masyarakat Manfaatkan Herbal Di Masa Pandemi
WARTAJOGJA.ID: PT. Widya Herbal Indonesia turut berkontribusi dalam mengedukasi masyarakat Indonesia untuk bisa memenangkan pertempuran melalui tinjauan kesehatan dan social budaya dalam penanganan badai Omicron COVID-19.
Acara Webinar/Podcast tersebut di selenggarakan pada Sabtu 26-02-2022 sebagai acara puncak softlaunching yang telah diselenggarakan mulai dari 22 -02-2022.
Situasi COVID-19 menunjukkan angka kepositifan pada 25 Februari 2022 adalah 17,93 % dan pada 26 Februari 2022 sebesar 15,91 %, meskipun sudah mengalami penurunan namun masih jauh dari batas 5 % positivity rate (parameter batas dianggap terkendali), paparan dari Aries Ikawati Arifah CEO Widya Herbal Indonesia.
Dua tahun pandemi dan proyeksi endemi menjadi fenomena yang mengkhawatirkan semua pihak. Menariknya adalah tidak semua pasien COVID-19 menunjukkan gejala. Atau gejala yang diderita hanya gejala ringan saja.
"Penyakit akibat virus memang pada umumnya merupakan ‘selflimiting disease’ yang mengandalkan kekuatan pertahanan tubuh," ungkap CPO Widya Herbal Indonesia apt. Risa Umari Yuli Aliviyanti, M.Pharm.,Sci yang menjadi moderator di acara tersebut.
Kita perlu menyadari bahwa penyebaran virus corona menjadi musuh bersama saat ini. Tidak hanya menilik dari sisi kesehatan saja, namun perlu kita tilik dari sisi sosial budaya untuk membentuk solidaritas sosial dan kebiasaan baru untuk menghadapi dan menekan pandemic.
"Sehingga diperlukannya langkah terintegrasi untuk mengatasinya seperti one stop solution terkait kesehatan, herbal dan technology seperti layanan yang akan diberikan oleh pihak kami," kata Aries Ikawati Arifah selaku CEO Widya Herbal Indonesia.
Menurut Erna Herawati, S.Ant., MA., Ph.D (dosen dan peneliti di Dept/Prodi Antropologi FISIP, Universitas Padjajaran) yang merupakan narasumber di puncak softlaunching Widya Herbal Indonesia, “Acara seperti ini sangat bagus sebagai penggugah kesadaran terhadap perilaku masyarakat sehingga bisa memiliki habit yang mandiri dalam menghadapi pandemic. Strategi budaya untuk mengubah perilaku itu diperlukan," kata dia.
Adpaun terkait dengan internalisasi norma-norma budaya, pemerintah sudah banyak melakukan himbauan dan kampanye untuk perubahan perilaku untuk menjalankan protokol kesehatan tetapi hal itu saja tidak cukup karena kebudayaan itu ada dua krakteristik, tidak mudah berubah dan dapat diubah/dapat dikonstruksikan.
"Saatnya mulai mengedukasi dan memberikan contoh langsung untuk melakukan kebiasaan baik seperti hidup sehat dengan tradisi turun temurun memanfaatkan tanaman obat” kata dia.
Tips dari dokter Natalia dan dokter Santoso yang merupakan dokter Widya Herbal Indonesia adalah cara mandiri menanggulangi pandemi dengan menaikan system imun tubuh menggunakan tanaman obat yang diolah menjadi obat herbal yang sudah terstandarisasi dan memiliki sertifikasi serta izin sesuai dengan aturan yang berlaku.
Selain itu sekarang ini masyarakat juga di mudahkan oleh layanan telemedicine sehingga bisa berkonsultasi dengan dokter dimanapun dan kapanpun.
Widya Herbal Indonesia mengintegrasikan warisan budaya nusantara dengan advanced technology sehingga menciptakan product berdaya guna tinggi.
Fitur canggih AI / Artificial Intelligence scan lidah untuk mendeteksi gejala pasien, telemedicine untuk berkonsultasi gratis dengan dokter tersertifikasi herbal dan peresepan obat herbal menuju personalized medicine dengan melihat kebutuhan spesifik konsumen.
"Tujuan kami adalah mewujudkan mimpi manusia untuk bisa hidup longevity 5 G ( 5 Generasi), nantikan grand launching kami selanjutnya," pungkas Aries Ikawati Arifah sebagai CEO Widya Herbal Indonesia. (Cak/Rls)
Post a Comment