Aksi Yonif 403 Hijaukan Kawasan Dan Kembangkan 5000 Bibit Tanaman
WARTAJOGJA.ID : Batalyon Yonif 403 Wirasada Pratista terus merintis gerakan penghijauan sebagai bentuk pelestarian lingkungan atas udara yang kian hari makin tinggi kadar polutifnya.
Saat ini Yonif 403 mengembangkan bibit pohon produkif dengan menggerakkan seluruh anggota batalyon dan sudah menyiapkan tak kurang 5.000 bibit pohon mangga, matoa, durian serta kopyor yang nantinya akan ditanam di 10 hektar lahan kosong area kompleks.
Gerakan penghijauan salah satunya dimulai di markas kawasan Kentungan Jalan Kaliurang Sleman, Kamis (24/3/2022) bersama Himpunan Putra Putri Angkatan Darat (Hipakat).
Total gerakan hari ini menanam 350 bibit pohon matoa, mangga dan kelapa di lahan kosong yang ada di area kompleks militer tersebut.
“Lewat gerakan ini kami ingin menghijaukan kawasan dan membawa manfaat untuk sekitar. Karena semakin banyak pohon, oksigen semakin banyak untuk masyarakat sekitar,” ungkap Komandan Yonif 403 Wirasada Pratista, Letkol Infantri Helmy di sela penanaman perdana di area markas Yonif 403.
Letkol Helmy menegaskan, pemilihan pohon buah-buahan dimaksudkan agar nantinya bisa membawa manfaat untuk generasi mendatang.
Ketika tanaman berbuah menurut dia bisa dinikmati dan membawa kemanfaatan untuk anak cucu kelak.
“Bagi kami pohon ini sedekah jariyah, selama pohon ini tumbuh berbuah dimakan anak cucu kita, akan jadi amalan untuk kita. Kita rawat, agar pohon-pohon ini bisa dinikmati oleh anak cucu kita, jadi amal meski kita sudah menutup mata tapi berkah terus mengalir,” ujar Helmy.
Proses pembibitan pohon buah-buahan akan terus dilakukan secara kesinambungan di Batalyon Yonif 403 Wirasada Pratista. Bibit-bibit yang dihasilkan nantinya akan disebar ke perkampungan sekitar untuk masyarakat.
“5000 bibit rambutan, mangga, matoa, durian, kopyor juga akan kami tanam di sekitar 10 hektare lahan 403 yang kosong. Ini peogram batalyon setelah di dalam kemudian bergerak ke perkampungan sekitar, kita akan tanam dan membantu masyarakat bisa punya pohon buah produktif. Paling tidak bisa menjadi ruang oksigen dan pelestarian pohon,” tegasnya. (Cak/Rls)
Post a Comment