Program Tular Nalar, Literasi Digital bagi Warga Lansia Diluncurkan
WARTAJOGJA.ID : Transformasi digital yang begitu deras di Indonesia memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat dan juga menyisakan permasalahan bagi mereka yang belum memiliki literasi digital yang baik.
Terlebih kelompok lansia yang sering menjadi korban disinformasi terkait tema kesehatan, finansial maupun politik dan agama.
Minimnya pihak-pihak yang menyentuh permasalahan lansia di ruang digital, menjadikan lansia seolah menjadi kelompok tertinggal, dan menyebabkan mereka rentan menjadi target kriminalitas digital.
Maka dari itu, upaya kolaboratif demi meningkatkan ketahanan informasi masyarakat lansia harus menjadi salah satu prioritas dalam upaya literasi digital Indonesia.
Mulai tahun 2022, Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) yang didukung oleh Google.org menginisiasi Program Tular Nalar bagi Warga Lansia yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi digital warga lansia, kemampuan melindungi data dan privasi, serta kemampuan untuk bisa memilah kabar bohong.
Program ini diluncurkan pada tanggal 7 Februari 2022 bertepatan dengan peringatan Internet Safer Day yang jatuh pada tanggal 8 Februari 2022.
Melalui peluncuran ini, para pemangku kegiatan literasi digital diharapkan membangun awareness terhadap isu yang diangkat, yaitu literasi digital bagi warga lansia.
Agenda peluncuran Tular Nalar bagi Warga Lansia diisi dengan sambutan oleh Bapak Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan yang mendiskusikan pentingnya literasi digital bagi warga lansia.
Selain itu dilangsungkan diskusi yang menghadirkan Bapak Yosi Mokalu (Siberkreasi), Santi Indra Astuti (Presidium Mafindo), Ryan Rahardjo (Google Asia Pasifik).
Semuel Pangerapan, Direktur Jenderal APTIKA, Kemenkominfo RI mengungkapkan pihaknya memberikan apresiasi dan mendukung inisiasi baik Mafindo, dengan dukungan Google.org serta gerakan nasional literasi digital melalui program Tular Nalar bagi warga lansia.
"Kemkominfo berharap program ini bisa meningkatkan kompetensi literasi digital bagi para warga lansia, yang selama ini rentan menjadi sasaran kejahatan digital, agar mendapatkan pendampingan sekaligus perlindungan di ruang digital.” kata dia dalam webinar di sela peluncuran program Senin 7 Februari 2022.
Tamu dalam kegiatan peluncuran itu antara lain Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan, Yosi Mokalu Ketua Umum Siberkreasi, Santi Indra Astuti selaku perwakilan MAFINDO, Ryan Rahardjo, Kepala Hubungan Publik, Google Asia Pasifik, pegiat Maarif Institute, Love Frankie, JRKI, ASPIKOM, Siberkreasi, AGTIFINDO, Japelidi dan seluruh relawan MAFINDO.
Ryan Rahardjo, Kepala Hubungan Publik, Google Asia Pasifik mengatakan hibah Google.org untuk MAFINDO adalah komitmen berkelanjutan kami untuk memerangi misinformasi dan disinformasi di Indonesia dengan mendukung komunitas mitra dalam mengembangkan pelatihan literasi melalui program Tular Nalar.
"Kami berusaha melindungi masyarakat Indonesia berbagai rentang usia, termasuk warga lansia, dari misinformasi. Kami bangga dapat terus bekerjasama dengan para pakar literasi media seperti MAFINDO untuk mengembangkan pelatihan guna membantu masyarakat Indonesia memahami cara untuk mendeteksi berita hoaks dengan lebih baik.” katanya.
Adapun Santi Indra Astuti, Program Manager Tular Nalar MAFINDO menjelaskan pihaknya menyusun kurikulum yang khusus bagi warga lansia, dengan pendekatan yang juga berfokus pada lansia.
"Sehingga diharapkan materi edukasi yang kami buat bisa membantu dan meningkatkan kapasitas literasi digital warga lansia agar cakap di dunia digital. Dengan ini diharapkan semua kelompok masyarakatnya.” (Cak/Rls)
Post a Comment