KKN UMBY Berdayakan UMKM kerajinan kulit di Manding
WARTAJOGJA.ID: Pandemi yang sudah berlangsung selama dua tahun belakangan memberikan dampak yang sporadis di lini kehidupan masyarakat.
Salah satunya dari aspek ekonomi. Tidak sedikit pekerja yang kehilangan pekerjaannya akibat pemutusan hubungan kerja (PHK).
Begitu pula pelaku usaha kecil atau UMKM yang dengan keterbatasan modal harus mampu mempertahankan lini usaha agar tidak kolaps.
Akan tetapi di sisi lain, pemanfaatan teknologi oleh masyarakat meningkat tajam.
Terutama yang berbasis digital marketing seperti penjualan online dan pembayaran non tunai guna meminimalisir pertemuan serta mencegah penularan virus.
Kondisi tersebut mendasari KKN Angkatan XL Kelompok 55
Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) untuk melakukan pendampingan masyarakat sebagai salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), UMBY mengangkat pemanfaatan teknologi sebagai strategi bertahan menghadapi pandemi. Terutama bagi para pelaku UMKM kerajinan kulit di kawasan Manding Bantul.
"Lokasi tersebut dipilih karena selama pandemi menjadi salah satu sektor yang cukup terpukul. Selain itu banyak perajin yang masih mengandalkan pembayaran secara tunai karena belum terfasilitasi infrastruktur," ujar Ketua KKN Angkatan XL Kelompok 55 UMBY - Kurniawan Arif Wibowo
Pedukuhan Manding, Kalurahan Sabdodadi, Kapanewon Bantul.
Oleh karena itu, pengabdian masyarakat yang UMBY gelar setiap akhir pekan tidak pernah sepi dari aktivitas.
"Di sela kegiatan kemasyarakatan seperti pertemuan warga maupun senam bersama, kami berikan edukasi dan sosialisasi mengenai digital marketing hingga mengingatkan agar protokol kesehatan tidak disepelekan," katanya.
"Kami menyakini, kunci sukses menghadapi pandemi ialah vaksinasi dan disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam keseharian. Jika kesehatan masyarakat sudah terjamin, maka produktivitas akan meningkat dan ekonomi kembali berjalan," tambahnya.
Sejumlah program kerja selama pengabdian antara lain sosialisasi dan edukasi, memfasilitasi transaksi non tunai berupa pembuatan QRIS bagi perajin, menjembatani promosi melalui media sosial berupa Instagram, pemanfaatan marketplace seperti Shopee dan Tokopedia untuk penjualan online, pembuatan papan penunjuk arah perajin, serta dukungan penerapan protokol kesehatan seperti pembagian hand sanitizer, pembuatan spanduk imbauan hingga sosialisasi gizi seimbang.
Total ada 5 RT dengan jumlah 43 showroom serta 54 pengrajin produk kulit dan souvenir di Manding. Masyarakat setempat memiliki semangat atau optimisme yang cukup tinggi. Kehadiran kami pun mampu disambut dengan baik. Harapannya, program pengabdian ini mampu meningkatkan daya saing perajin baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan.
Sedangkan KKN Angkatan XL Kelompok 55 UMBY beranggotakan 11 orang. Program pengabdian berupa KKN digelar setiap akhir pekan selama dua bulan pada Januari hingga Februari. (Cak/Rls)
Post a Comment