Ketum Walubi Hartati Murdaya Hadiri Penandatangan Nota Kesepakatan Pemanfataan Candi Borobudur Jadi Tempat Ibadah
Keenam pihak tersebut adalah Kementerian Agama, Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek, Pemda DIY serta Pemprov Jawa Tengah. Sedangkan Kemenko PMK turut menyaksikan penandatanganan tersebut.
Bagi Dra S Hartati Murdaya, penandatanganan nota kesepahaman penggunaan dua candi terbesar di Tanah Air itu, menjadi tonggak sejarah.
Khususnya bagi organisasi Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) yang menjadi payung bagi umat Buddha di Indonesia. Hartati merasa gembira dan mengapresiasi langkah pemerintah memberikan akses seluas-luasnya bagi umat Buddha di Nusantara maupun dunia untuk menjalankan ibadah di Candi Borobudur.
Menjadikan Borobudur sebagai situs agama Buddha terbesar dan terpenting di kawasan Asia Tenggara merupakan terobosan besar menurut Walubi.
"Kami dari Walubi mengapresiasi upaya pemerintah untuk membuat Candi Borobudur sebagai pusat ibadah umat Buddha Indonesia dan dunia,” ujar Ketua Umum DPP Walubi itu.
Wanita yang juga seorang pengusaha terkenal itu juga berharap masyarakat Buddha Indonesia, mau melestarikan sekaligus memakmurkan Borobudur sebagai tempat ibadah.
“Dan adapun untuk umat Buddha yang terdiri dari berbagai aliran harus bergotong royong untuk memberikan manfaat bagi semua," tutur Hartati Murdaya.
Ketua Umum DPP Walubi, Hartati Murdaya, hadir dan turut mendampingi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam penandatanganan MoU tersebut.
Hadir pula Koordinator Stafsus Presiden Dr Aagn Ari Dwipayana, Juru Bicara Kementerian Agama Abdul Rochman untuk menyaksikan penandatangan nota kesepakatan tersebut dari Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kepatihan, Yogyakarta.
“Sekali lagi, kami berterima kasih karena pemerintah memberi kesempatan untuk Borobudur menjadi pusat ibadah umat Buddha, tak hanya di Indonesia, tetapi juga dari seluruh dunia,” tandasnya. (Cak/Rls)
Post a Comment