Soal Omicron, Sultan HB X : Mohon Doa Restu Supaya Yogya Aman
Sri Sultan Hamengku Buwono X (ist) |
WARTAJOGJA.ID : Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap Yogyakarta tak sampai kebobolan varian baru Covid-19 Omicron yang bisa membuat daerah itu kembali memerah seperti saat digempur varian Delta 2021 silam.
Yogyakarta saat digempur Delta sepanjang Juni-Agustus menjadi salah satu wilayah paling parah di tanah air dengan penularan harian mencapai hampir 3.000 kasus dan banyak korban jiwa berjatuhan.
"Harapannya Omicron tidak masuk di DIY. Saya mohon doa restu supaya aman terkendali,” ungkap Sri Sultan saat Rapat Koordinasi secara daring bersama Menteri Koordinasi Maritim Investasi Luhut Binsar Panjaitan dari Yogyakarta Selasa 11 Januari 2022.
Kasus Omicron sendiri sampai saat inu belum ditemukan di Yogyakarta meski libur pergantian tahun baru kemarin wilayah itu dibanjiri wisatawan berbagai daerah.
Sultan mengatakan, upaya yang ditempuh saat ini menghadang Omicron yang dikenal lebih cepat penularannya dibanding Delta salah satunya mempercepat vaksinasi. Khususnya kelompok rentan seperti lanjut usia (lansia) di DIY.
"Vaksinasi makin mencapai target yang ditentukan," kata Sultan. Untuk vaksinasi lansia dosis pertama di DIT telah mencapi 82,13 persen dan dosis kedua sebanyak 71,85 persen.
"Sedangkan vaksinasi anak 6-11 tahun juga telah mencapai 52,18 persen," kata Sultan.
Pemda DIY, kata Sultan, juga telah menyiapkan sejumlah fasilitas isolasi terpadu dan fasilitas lain untuk penanganan jika sewaktu waktu terjadi lonjakan.
Menteri Koordinasi Maritim Investasi Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan bahwa kenaikan kasus Omicron yang saat ini terjadi di Jakarta, disebabkan karena kepulangan Pelaku Perjalanan Luar negeri (PPLN).
Ia mengungkapkan adanya kemungkinan kenaikan dapat terjadi di Surabaya, mengingat Surabaya merupakan salah satu pintu masuk PPLN.
“Kalau bisa, saya imbau untuk tidak pergi ke luar negeri dulu. Kalau saat ini sedang di luar negeri, saya harap saat kembali (ke tanah air), dapat melakukan karantina secara tertib,” kata dia.
Di sisi lain, Luhut memantau telah terjadi peningkatan pada tracing yang dilakukan di wilayah-wilayah aglomerasi. Termasuk juga capaian vaksinasi dosis 1 dan 2 di Jawa dan Bali yang meningkat.
Guna mengantisipasi penyebaran Omicron, pemerintah pusat menginstruksikan menyampaikan tiga hal. Pertama pengetatan pintu masuk tetap dipertahankan untuk mencegah masuknya varian omicron ke domestik. Kedua Omicron telah menimbulkan gelombang baru di berbagai negara, kemungkinan yang sama dapat terjadi di Indonesia. "Meski vaksinasi dan zero survey sudah tinggi, masih terdapat masyarakat yang belum terlindungi baik antibodi karena vaksinasi dan infeksi sebelumnya," kata dia.
Lalu yang ketiga tanda-tanda peningkatan secara perlahan mulai terlihat. "Strategi yang kita sudah terapkan selama ini harus kembali dipertahankan secara masif," kata dia. (Yat/Mar)
Post a Comment