Omicron Menggila, Yogya Monitor Aktivitas Umroh
WARTAJOGJA.ID : Pemerintah DI Yogyakarta mengaku turut melakukan pengawasan pada warganya yang melakukan perjalanan luar negeri terutama umroh dengan semakin banyaknya temuan kasus Covid-19 Omicron di tanah air.
“Terkait umroh saat ini ada 29 orang dari Yogya yang berangkat pada 18 Januari 2022 lalu,” kata Wakil Gubernur DIY Paku Alam X Sabtu 22 Januari 2022.
Paku Alam pun mengunstruksikan para jamaah itu mendapat pengawasan ketat.
"Keberangkatan dan kepulangan jamaah itu kami minta dimonitor agar menjalani proses karantina sesuai prosedur," kata Paku Alam.
Hingga saat ini, varian Omicron belum terdeteksi di Yogya. Namun pemerintah menginstruksikan seluruh layanan kesehatan bersiap.
Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, Ade Febrina mengatakan pihaknya siap mengaktifkan layanan rumah sakit khusus Covid-19 apabila terjadi lonjakan kasus omicron di DIY dan sekitarnya.
RSA UGM sudah memiliki pengalaman sebagai RS rujukan Covid-19 di DIY sehingga sudah mempunyai alur yang bisa segera diaktifkan kembali bila terjadi lonjakan kasus varian omicron maupun varian lainnya.
“Kami memiliki 245 bed dengan tekanan negatif yang bisa segera berubah fungsinya menjadi ruang ranap infeksi untuk ranap reguler dan intensive care,” kata Ade.
Ia menyebutkan RSA UGM memiliki 467 bed dan Laboratorium Diagnostik Covid 24 jam baik untuk pemeriksaan antigen dan rapid test PCR untuk penanganan pasien yang terindikasi Covid-19.
Dalam rapat koordinasi secara daring yang diikuti Pemda DIY pada Kamis 20 Januari 2022, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta daerah juga mempersiapkan kembali isolasi terpusat (isoter) dengan merebaknya lonjakan kasus Omicron di wilayah Jabodetabek selama sepekan terakhir.
"Kami minta kepala daerah untuk meminimalisir rapat fisik dan mulai mengaktifkan kembali skema work from home dan percepat vaksinasi terutama bagi kaum rentan dan anak-anak," kata Luhut.
Pemda DI Yogyakarta menyatakan vaksinasi lanjut usia di DIY hingga kini sudah mencapai 85 persen dan vaksinasi anak 6-11 tahun mencapai 81,56 persen.
Selain vaksinasi lansia dan anak-anak, cakupan vaksinasi DIY secara keseluruhan untuk dosis pertama telah mencapai 99,76 persen dan dosis kedua mencapai 90,98 persen dari total target 2.879.699 orang.
Adapun vaksinasi booster di DIY secara keseluruhan mencapai 2,71 persen dengan cakupan 69.555 orang. (Dho/Ryo)
Post a Comment