Jerit Pilu PKL Malioboro Di Ujung Tanduk Relokasi
Sekitar 100 pedagang kaki lima (PKL) Malioboro mendatangi DPRD Kota Yogyakarta |
WARTAJOGJA.ID: Sekitar 100 pedagang kaki lima (PKL) Malioboro mendatangi DPRD Kota Yogyakarta. Mereka mengadukan nasib mereka setelah beredar informasi relokasi PKL Malioboro akan dilakukan pada 1 Februari mendatang.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Asosiasi PKL Yogyakarta (APKLY), Wawan Suhendra mengatakan bahwa dalam sosialisasi terakhir dengan Pemerintah Kota Yogyakarta (Pemkot Yogya), pada 22 Januari esok akan dilakukan wilujengan atau selamatan di dua lokasi yang jadi tempat relokasi yaitu eks gedung Bioskop Indra dan eks gedung Dinas Pariwisata.
"Dua-duanya itu yang hadir katanya Ngarso Dalem. Lalu, dari tanggal 22 sampai 31 kami diminta untuk konsolidasi para anggota untuk persiapan relokasi," kata Wawan saat di DPRD Kota Yogyakarta, Senin (7/1).
Setelah serangkaian acara tersebut, PKL kemudian diminta melaksanakan boyongan pada 1 Februari hingga 7 Februari.
"Boyongan dari tempat lama ke tempat baru. Dan tanggal 8 Februari apabila masih ada yang berjualan akan ditindak tegas oleh petugas gabungan ini yang kami terima pada saat terakhir (di Hotel) 101," katanya.
Wawan mengatakan bahwa para PKL ini tidak menolak direlokasi. Namun mereka meminta relokasi ini ditunda antara 1 sampai 3 tahun mendatang. Selain itu, mereka merasa bahwa selama ini baik Pemkot Yogya maupun Pemda DIY tidak pernah transparan dengan para PKL.
Setidaknya ada tiga hal yang menjadi aspirasi para PKL kepada dewan. Pertama mereka meminta agar para para anggota dewan dari semua fraksi mendukung para PKL dan menyampaikan aspirasi para PKL.
"Yang kedua kami mendesak DPRD untuk membentuk pansus berkenaan dengan relokasi. Drpd bisa mengawal relokasi ini. Kami ingin dewan membentuk pansus segera. Karena dari jadwal tanggal 1 sampai 7 Februari sudah harus boyongan. Kita tinggal menghitung hari. Kita sudah harus boyongan," katanya.
Selain itu, PKL meminta DPRD Kota Yogya untuk membentuk Pansus terkait relokasi ini.
"Kami tidak menolak direlokasi kami hanya minta penundaan alasannya apa sekarang ini masa pandemi, Presiden Jokowi baru recovery pemulihan ekonomi kok Jogja mau merusak kaya gini," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Yogyakarta Danang Rudyatmoko mengatakan bahwa sejak Januari lalu telah mencanangkan pembentukan Pansus relokasi Malioboro. Rencananya sore ini akan diresmikan.
"Siang nanti kami resmikan. Sebelum bapak ibu ke sini kita sudah menggagas," kata Danang.
Danang mengaku akan memerintahkan anggota pansus untuk segera menjadi moderator antara PKL dengan Pemkot Yogyakarta dalam hal ini Wali Kota. Selain itu, tidak menutup kemungkinan audiensi dilakukan pula bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X).
"Dan bila memungkinkan saya juga akan mendorong untuk audiensi dengan gubernur," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan bahwa pihaknya belum menentukan waktu relokasi PKL. Dia mengaku masih akan mengecek lokasi untuk relokasi.
"Saya belum bilang mulai relokasi kapan. Saya akan lihat dulu lokasi dari penataan ini apakah di Indra (eks bioskop Indra) sudah layak di shelter selatan Garuda (eks gedung Dinas Pariwisata DIY) sudah layak," kata Haryadi di Pemkot Yogya, Senin (17/1).
Post a Comment