Susul One Gate System, Pemkot Yogya Siapkan Sugeng Rawuh Batasi Durasi Wisatawan Malioboro
WARTAJOGJA.ID - Pergerakan wisatawan ke Kota Yogyakarta semakin meningkat memasuki perpanjangan PPKM Level 2 awal November ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta pun mempersiapkan strategi baru untuk pengawasan guna menekan laju kasus Covid-19 tetap terkendali di tengah meningkatnya mobilitas itu.
Terbaru, Pemkot Yogya bakal menerapkan aplikasi 'Sugeng Rawuh' untuk skrining pengunjung di kawasan Malioboro, mulai akhir pekan nanti. Aplikasi ini untuk
pembatasan waktu kunjungan selama dua jam maksimal, otomatis siap dilangsungkan.
Sehingga wisatawan yang berkeinginan mengunjungi pusat perekonomian kota pelajar pada libur Sabtu, dan Minggu nanti, wajib mengunduh aplikasi ini, melalui Play Store, maupun App Store di gawai masing-masing.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, langkah tersebut ditempuh, seusai melaksanakan evaluasi keramaian selama weekend silam. Ia pun berharap, dengan membatasi waktu kunjung pelancong, beban yang harus ditanggung Malioboro pun dapat berkurang.
"Sabtu dan Minggu kemarin (wisatwan yang datang) cukup besar. Jadi, kita akan terapkan berbagai macam ketentuan, termasuk aplikasi yang mengatur dua jam waktu kunjung Malioboro, dan tiga jam parkir. Kemungkinan mulainya weekend ini," ungkapnya, Selasa (2/11/21).
Heroe menandaskan, sejatinya Pemkot Yogyakarta sudah menerjunkan tim untuk melakukan penguatan, terhadap pengawasan pengunjung di Malioboro. Walau begitu, ia mengakui, karena antusiasme wisatawan yang begitu tingginya, kerumunan pun sulit dipecahkan.
"Harus diakui, Sabtu dan Minggu kemarin sangat besar pengunjung di Malioboro. Maka perlu upaya-upaya lain, ya, agar kondusifitas kesehatan ini bisa tetap terjaga, seiring pertumbuhan ekonomi penduduk," ujarnya.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut menyampaikan, pihaknya harus mengembangkan aplikasi sendiri, lantaran Malioboro sampai sejauh ini tak kunjung memperoleh QR Code PeduliLindungi. Padahal, animo wisatawan sudah tidak dapat terbendung.
"Lagipula, PeduliLindungi tidak bisa membatasi waktu kunjungan dua jam, dan tiga jam parkir. Kita sebenarnya, memakai aplikasi 'Sugeng Rawuh' di Malioboro itu untuk mengatur pembatasan waktu," kata Heroe.
Lebih lanjut, dijelaskannya, 'Sugeng Rawuh' yang sempat diupayakan bisa diakses lewat Jogja Smart Service (JSS), rupanaya urung terealisasi. Sehingga, 'Sugeng Rawuh' sampai saat ini masih jadi aplikasi sendiri.
"Kemarin di Malioboro sebenarnya pengunjung di setiap zonanya sudah kita batasi. Tapi, karena ada perubahan, ya, terkait pengelolaan, sehingga aplikasi 'Sugeng Rawuh' itu yang bakal dipakai," jelas Heroe. (Cak/Rls)
Post a Comment