Sofwan D Ardyanto Dorong Modernisasi Alat Pertanian di Temanggung
Kegiatan ‘Serah Terima Bantuan Alat Pertanian’ di Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Temanggung, Minggu (7/11). |
Temanggung - Sebuah konsepsi dalam dunia politik dan pemerintahan mengatakan “There are no politic without democracy and there are no democracy without political party”.
Ketika dikonversikan dalam Bahasa Indonesia, konsepsi ini menjelaskan tentang signifikansi partai politik dalam kehidupan sebuah negara. Untuk itu, maka partai politik tentunya mesti menjalankan berbagai tupoksi yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Salah satu tupoksi dari partai politik tersebut adalah menjalankan fungsi aspirasi. Dalam kontekstual politik pemerintahan, fungsi ini merujuk terhadap kewajiban partai untuk menyerap keinginan dari rakyat serta memperjuangkannya menjadi kebijakan maupun aksi yang realistis. Tentu hal ini mempunyai mekanisme yang sistematis sehingga outputnya sesuai dengan keinginan dari rakyat. Peranan partai politik dalam menginterpretasikan cita-cita rakyat tersebut juga harus dibarengi dengan landasan ideologis bangsa, yakni Pancasila.
Sebagai wilayah agraria, Kabupaten Temanggung tentunya memiliki kehidupan masyarakat yang tidak terlepas dari dunia pertanian. Berbagai macam produk dan komoditas dari pertanian ini telah membawa nuansa tersendiri dalam sendi perekonomian masyarakat. Akan tetapi, terkadang eksistensi pertanian yang mainstream di kehidupan masyarakat ini jarang mendapatkan perhatian dari partai politik sehingga dinamika yang terjadi tidak dapat tertanggulangi secara komprehensif.
Hal inilah yang kemudian menjadi alasan sosok Sofwan D Ardyanto, Wakil Ketua Bidang Rekrutmen dan Kaderisasi DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah untuk terjun langsung memberikan perhatian secara inklusif terhadap petani. Dalam langkah konkretnya, Sofwan D Ardyanto mampu menyumbangkan alat pertanian berupa traktor dan kultivator untuk 16 kelompok tani di Kabupaten Temanggung. Konsepsi partai politik dalam menjalankan fungsi aspirasi tersebut dikonfigurasikan dengan tindakan konkret dalam rangka mengabdi kepada tanah air dan bangsa.
Dirinya mengatakan bahwasanya berpolitik merupakan sebuah tanggung jawab mengemban tugas ideologis. Hal tersebut diungkapkannya ketika melaksanakan giat ‘Serah Terima Bantuan Alat Pertanian’ di Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Temanggung, Minggu (7/11).
“Mari langah ini kita tujukan sebagai upaya untuk menyemai idee-idee Bung Karno”, ungkap Sofwan D Ardyanto yang merupakan sosok pengagum Presiden Pertama Republik Indonesia ini. Maksud dari ungkapan tersebut secara konotatif merujuk ke dalam Dedication of Life Bung Karno dimana hidup hendaknya dijadikan sebagai upaya mengabdi kepada Tuhan, Tanah Air, dan Bangsa. Mengabdi kepada Tuhan bukan sekedar hanya mengorientasikan diri untuk beribadah secara vertikal, tetapi juga terkait dengan bagaimana membangun progresivitas kehidupan masyarakat. Dengan hal lain, konteks tersebut berarti memberikan sinergi kepada Tanah Air dan Bangsa melalui masyarakat.
Pemberian bantuan alat pertanian kepada petani pada fakta dan realitasnya tentu merupakan sebuah refleksi pengabdian dengan memperhatikan fungsi aspirasi partai. Bagaimanapun juga, petani di Temanggung pada kenyataan di lapangan masih asing dengan teknologi pertanian terkini. Untuk itu, traktor dan kultivator yang diberikan atas usulan dari berbagai macam kelompok petani ini diharapkan mampu mendongkrak produktivitas dimana nantinya terdapat mekanisme pengelolaan komoditas yang efektif dan efisien.
Respon positif datang dari berbagai kelompok tani yang hadir dalam giat tersebut. Salah satunya diungkapkan dari perwakilan Kelompok Tani Margo Santoso, Desa Tegowanuh, Kecamatan Kaloran. “Kami tentu sangat senang mendapatkan bantuan alat pertanian ini. Bapak Sofwan D Ardyanto sangat peduli dengan petani di Kabupaten Temanggung. Kami berharap alat ini bermanfaat dan bisa mempermudah pekerjaan,” ungkap Ketua Kelompok Tani Margo Santoso.
Di sisi lain, Sofwan D Ardyanto juga tidak lupa untuk terus menanamkan pentingnya mengemban tugas ideologis bagi seorang kader partai. Bagaimanapun juga, kehadiran seorang kader di tengah-tengah masyarakat adalah bentuk pengaktualisasian terhadap Dedication of Life Bung Karno. Terlebih, PDI Perjuangan senantiasa identik dengan Rakyat Marhaen atau ‘Wong Cilik’. Untuk itu, maka tindakan saling bergotong royong dan membuka musyawarah tentu menjadi jalan kunci menemukan solusi strategis dari tantangan yang dihadapi.
“PDI Perjuangan adalah partai barisan. Seluruh struktural dari Ranting, PAC, dan DPC harus berderap bersama. Kader harus mendekatkan diri kepada masyarakat. Seluruh dinamika yang ada harus kita carikan jalan keluarnya. Partai politik yang sehat harus menjalankan fungsi aspirasi terhadap masyarakat,” pungkas dari Sofwan D Ardyanto.
Post a Comment