Sambangi Peace Village Sleman, Menteri PPA Terkesan Konsep Desa Damai
WARTAJOGJA.ID : Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Bintang Puspayoga mengunjungi Peace Village, Sinduharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis (18/11/2021).
Bintang mengaku terkesan dengan konsep tempat yang dirintis Yenny Wahid itu.
"Konsep desa damai di Peace Village ini selaras dengan 5 isu prioritas Kementerian PPA," kata Bintang usai mendapat penjelasan dari Direktur Eksekutif Wahid Foundation, Mujtaba Hamdi.
Bintang menjelaskan 5 isu prioritas Kementerian PPA yang selaras Peace Village itu pertama pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan yang berspektif gender, kedua peranan ibu dalam pendidikan dan pengasuhan, ketiga penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, keempat penurunan pekerja anak, dan kelima pencegahan perkawinan anak.
"Program Desa Damai kita bisa sinergikan dan integrasikan dengan program Kementerian PPA," ucapnya.
"Kami melihat desa damai yang aktornya para perempuan yang berkaitan dengan pilar ekonomi, akan sangat nyambung di Kementerian dalam hal pemberdayaan ekonomi," imbuhnya.
Menteri PPPA mengaku sangat tertarik dengan konsep pilar ekonomi Desa Damai yang mayoritasnya, ibu-ibu sebagai aktor atau penggerak ekonomi. "Memang umumnya perempuan harus berdaya secara ekonomi agar permasalahan isu-isu yang lain akan mudah diselesaikan," katanya.
"Kalau desa damai terus bisa dikembangkan, akan bisa menjawab PR-PR yang selama ini belum diselesaikan, yang ada sebelum pandemi," imbuhnya.
Ia menyebut perempuan itu setengah dari populasi penduduk Indonesia dan konstitusi sudah memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan dan laki-laki secara setara. Namun, kalau melihat indeks dan data, masih jauh ketinggalan dari laki-laki. "Mudah-mudahan melalui desa damai akan semakin memperkuat partisipasi perempuan," katanya.
Ketika melihat Indeks Pembangunan Manusia, laki-laki menjadi indikator, bidang pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Partisipasi perempuan masih menjadi PR yang belum diselesaikan. "Desa Damai merupakan praktek yang baik dan bisa menjadi inspirasi bagi kami di Kementerian PPA," tuturnya.
Selain itu, menurut Menteri PPA, konsep Desa Damai sunguh menjadi program yang indah karena toleransi dibangun dari desa sehingga perbedaan menjadi kekuatan dan memupuk kekeluargaan. Desa Damai juga melakukan antisipasi gelombang narasi ektremisme dan kekerasan. "Kebersamaan akan menjadi kekuatan menyelesaikan permasalahan yang terjadi," ujarnya.
Selain mengunjungi anak-anak yatim piatu akibat pandemi Covid-19, Menteri PPPA Bintang Puspayoga dan Jamshed juga berdialog tentang seputar perdamaian, pemberdayaan, dan perlindungan perempuan dan anak di desa damai. Kelompok Perempuan yang berdialog berasal dari perwakilan kelompok perempuan Desa Damai Sinduharjo Kabupaten Sleman, Desa Damai GembleganJetis, Desa Damai Nglinggi Kabupaten Klaten, Desa Damai Tipes Kota Surakarta, dan Desa Damai Telukan Kabupaten Sinduharjo.
Dalam kunjungan itu, Direktur Wahid Foudation, Yenny Wahid tak bisa hadir langsung namun tetap menyapa Menteri PPA melalui telekonferens dari Banda Aceh karena sedang menyemangati dan menemani tim panjat dinding anak di sana.
Tampak hadir di Peace Village Sinduharjo Sleman, Jamshed M Kazi, Country Representative and Liason Officer, UN Women dan Ketua Tim Penggerak PPK DIY Gusti Kanjeng Bendoro Raden Ayu Adipati Paku Alam. (Cak/Rls)
Post a Comment