PTM Terbatas dan Memahami Literasi Digital Bagi Siswa
Sragen – Tema diskusi “Literasi Digital Bagi Pendidik dan Peserta Didik” dibawakan dalam webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI untuk masyarakat Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Selasa (16/11/2021). Dalam kompetensi kecakapan literasi digital Kominfo mengenalkan empat pilar yang meliputi digital safety, digital skill, digital culture, digital ethics.
Fikri Hadil (presenter) memandu diskusi dengan menghadirkan empat narasumber: Zahid Asmara (filmaker), Aina Masrurin (Media Planner Ceritasantri.id), Muhammad Yunus Anis (Dosen Universitas Sebelas Maret), Suwardi (Kadinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen). Serta Julia RGDS (Puteri Tenun Songket Indonesia) sebagai key opinion leader.
Kadinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Suwardi dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di tempatnya telah memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas untuk mengatasi learning loss akibat kesenjangan proses pendidikan yang cukup lama. Kondisi pandemi Covid-19 membatasi mobilitas masyarakat, sehingga pelaksanaan pendidikan secara virtual menjadi kebijakan baru.
Indonesia belum siap menghadapi perubahan ini dan memerlukan penyesuaian, KBM daring banyak diakui masyarakat tidak efektif menggantikan kegiatan belajar secara tatap muka.
“Proses pembelajaran secara daring masih mengalami banyak kendala. Peserta didik mengalami penurunan tingkat keinginan atau motivasi belajar, disparitas antar peserta didik semakin terasa, dan pandemi juga memungkinkan terjadinya putus sekolah,” jelas Suwardi kepada 300-an peserta webinar.
Beberapa strategi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran daring, salah satunya pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk mengatasi learning loss sebagai solusi agar peserta didik tidak ketinggalan. Memberikan jam tambahan bagi peserta didik yang terindikasi sangat tertinggal dalam pelajaran
“Guru dapat mengupayakan memperbaiki hilangnya minat belajar dengan memberikan materi dengan cara yang menyenangkan dengan memanfaatkan teknologi, merancang pembelajaran yang variatif dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa,” ujarnya.
Selama pelaksanaan PTM terbatas, pendidik dapat melakukan evaluasi baik dari penerapan protokol kesehatannya, pelaksanaan pembelajarannya, keefektifan pembelajaran tatap muka dan capaian hasil belajar peserta didik, serta yang tak kalah penting adalah memantau data kasus penularan Covid-19.
“Agar learning loss tidak berkepanjangan, Kemendikbud mungkin dapat segera melonggarkan kegiatan PTM dari jumlah siswa maupun durasi waktunya dengan menerbitkan Permen baru,” ujarnya memberikan saran.
Media Planner Ceritasantri.id Aina Masrurin mengatakan bahwa masyarakat saat ini telah menjadi bagian dari digital society, yang segala aktivitasnya banyak didukung dengan menggunakan teknologi digital. Transformasi digital membentuk digital citizenship atau pelayanan digital yang bisa diakses oleh masyarakat secara daring, digital lifestyle dimana teknologi digital dimanfaatkan untuk menjalankan kehidupan sehari-hari mulai dari komunikasi, belajar, bekerja, dan berjejaring.
Juga yang cukup tinggi antusiasme masyarakat adalah digital commerce dimana teknologi digital digunakan dalam aktivitas ekonomi, khususnya perdagangan dan transaksi daring. Akan tetapi dari segala perubahan itu problem transformasi salah satunya adalah tentang keamanan digital.
“Dari sisi pengguna risiko keamanan digital dapat terjadi karena jejak digital yang ditinggalkan, kebocoran data, perundungan, dan phising. Sedangakan risiko keamanan pada perangkat terjadi karena masuknya malware ke dalam perangkat sehingga merusak sistem operasinya,” ujar Aina Masrurin.
Untuk menghindari risiko keamanan tersebut maka pengguna digital harus memiliki kemampuan digital safety. Yaitu kemampuan masyarakat untuk mengenali, menerapkan, meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi, dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita harus tahu yang namanya data pribadi harus dilindungi keamananannya, khususnya ketika itu menyangkut data yang bersifat spesifik seperti data kependudukan, data kesehatan, biometrik, data finansial. Untuk mencegah kebocoran data berhati-hatilah dalam mengunggah konten, ganti password, dan aktifkan two factor authentication. Cari tahu indikasi kebocoran data melalui Periksadata.com yang akan memberikan keterangan apakah data kita pernah mengalami kebocoran atau tidak,” jelasnya. (*)
Post a Comment