Presiden Jokowi Tunjuk Jenderal Andika Perkasa Calon Tunggal Panglima TNI
WARTAJOGJA.ID: Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi satu-satunya nama alias calon tunggal Panglima TNI yang diusulkan Presiden Jokowi untuk menggantikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun pada November 2021 ini.
Hal itu dinyatakan Ketua DPR RI Puan Maharani setelah telah menerima surat presiden (supres) terkait calon panglima TNI yang diberikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno kepada pimpinan DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (3/11/2021).
Puan menegaskan, hanya ada satu nama atau calon tunggal Panglima TNI yang diusulkan Jokowi dalam supres itu.
"Karena itu, pada hari ini melalui Pak Mensesneg, Presiden telah menyampaikan surat presiden mengenai usulan calon panglima TNI kepada DPR RI atas nama Jenderal TNI Andika Perkasa," kata Puan di lokasi.
Setelah mendapat usulan nama itu, pihaknya akan memproses lewat uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test di Komisi I DPR.
"Komisi I akan melakukan fit and proper test terhadap calon," lanjutnya.
Berdasarkan UU TNI, pencalonan Panglima TNI dimulai dari pengajuan nama dari Presiden ke DPR.
Parlemen kemudian akan memprosesnya melalui uji kepatutan dan kelayakan, yang sejauh ini belum riwayat penolakan.
DPR kemudian akan mengesahkannya di rapat paripurna, untuk kemudian dilantik oleh Presiden.
Jika disetujui sebagai calon Panglima TNI, Andika akan menggantikan Hadi Tjahjanto yang bakal menginjak usai pensiun, yakni 58 tahun, pada 8 November 2021.
Sebelumnya, pencalonan Panglima TNI sempat diramaikan oleh nama Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono, selain nama Andika.
Lantas, bagaimana sebenarnya sosok Jenderal Andika Perkasa selama ini?
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa lahir di Banding pada 21 Desember 1964. Dia lulus dari Akademi Milier pada 1987 dengan pangkat Letnan Dua. Andika menika dengan Diah Erwiany yang merupakan putri dari mantan Kepala Badan Intelijen Nasional A.M. Hendropriyono.
Lulus dari Akademi Militer dengan pangkat letnan dua pada 1987 dan langsung menjabat sebagai Komandan Peleton Grup 2/Para Komando, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) selama 13 tahun.
Melanjutkan pendidikan ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) lalu lulus dengan predikat terbaik.
Masuk ke Departemen Pertahanan pada tahun 2000, menjabat sebagai Kepala Seksi Kajian Strategi Hankam, Subdit Jaklak, Ditjakstra, Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan, melansir dari data seskoad.mil.id.
Tahun 2002, ditarik kembali ke Kopassus sebagai Komandan Batalyon (DANYON) 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha, Kopassus.
Tahun 2014, dilantik jabatan bintang 2 alias Mayor Jenderal yakni Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) selama dua tahun.
Tahun 2016, diangkat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menggantikan Letnan Jenderal TNI Agus Kiswanto selama 4 bulan.
(Cak/Rls)
Post a Comment