Pentingnya Kemampuan Keamanan Digital Bagi Anak Didik
Karanganyar - Tranformasi digital menyebabkan perubahan di segala sendi kehidupan manusia. Pada era digital media seperti saat ini telah terjadi digitalisassi dan konvergensi atas berbagai aspek.
Yayasan Desantara, M. Nurkhoiron mengatakan transformasi digital ini juga ditandai dengan interaktivitas, konektivitas jaringan yang semakin meningkat. Kemudian, mobilitas dan delokasi untuk mengirim dan menerima.
Ciri selanjutnya yakni adaptasi terhadap peranan publikasi dan khalayak. Lalu, munculnya beragam bentuk baru pintu media.
Sedangkan dari sisi pendidikan, transformasi digital bisa membuat bahan belajar melimpah secara online. Kemudian hemat ruang dan waktu, bebas memilih bahan dan tak harus terpaku sama guru atau pendidik.
“Transformasi digital ini membuat proses pembelajaran lebih ramah lingkungan,” katanya dalam webinar literasi digital dengan tema “Strategi dan Model Pembelajaran di Era Digital” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada Selasa (02/11/2021).
Nurkhoiron mengungkapkan pembelajaran dengan cara online atau memakai platform digital ini juga bisa menimbulkan ancaman keamanan digital bagi peserta didik.
Ancaman keamanan tersebut di antaranya anak- anak belajar dengan referensi tak terbatas, terbuka tanpa seleksi. Kemudian sangat mudah anak-anak mengakses situs porno karena tanpa pendampingan.
Ancaman selanjutnya yaitu anak didik dapat terjebak dalam lingkungan atau grup yang dipenuhi dengan perilaku bullying. “Anak bisa terjebak dalam berbagai modus penipuan online,” ujarnya.
Selain itu juga ada kerentanan kebocoran data pribadi. Ada beberapa penyebab data bocor, seperti peretasan, yakni memanfaatkan kelemahan sistem, pencurian atau serangan terhadap data kredensial.
“Penyebab kebocoran data ini bisa juga karena eror, misal dalam bentuk miskonfigurasi dan human eror. Kemudian juga bisa disebabkan malware, atau program yang dirancang untuk mengeksploitasi data,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, perlu adanya kemampuan keamanan digital yang dimiliki para peserta didik, yakni kemampuan melindungi diri dan aset digital ketika berada di ruang digital.
“Adapun tips keamanan digital sendiri berupa proteksi dengan password yang kuat setiap akun platform digital, hindari email yang tak dikenal, berpikir sebelum klik, dan jangan paranoid,” katanya.
Narasumber lainnya, Penulis & Co-Founder Akademia Virtual Media, Muawwin mengatakan digitalisasi saat ini berdampak pada perubahan gaya hidup, perubahan skema barang dan jasa, mempermudah pekerjaan yang awalnya rumit, hingga mempercepat proses yang selama ini lama.
Menurutnya, digitalisasi ini juga menimbulkan tantangan seperti kecanduan, yang mana dalam sebuah survey menyebut remaja menhabiskan waktu di internet lebih dari 5 jam dalam sehari.
“Tantangan lain berupa akses internet yang tidak sehat, penyebaran hoaks, ujaran kebencian dan intoleransi,” kata dia.
Namun di balik tantangan tersebut juga memunculkan banyak peluang. Salah satunya banyak lahirnya lapangan kerja baru berbasis media digtal.
“Digitalisasi ini juga menyebabkan munculnya ekonomi kreatif, yang membantu memgembangkan kemampuan literasi tanpa teks cetak,” ucapnya.
Dipandu moderator Niken Pertiwi, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Moch. Mu'Issuddin (Subkoordinator Seksi Sistem Informasi Bidang PAI Kanwil Kemenang Jateng), Joko Paripurna (Plt Kepala SMPN 1 Buluspesantren Kebumen), dan Presenter Cahaya Pagi Trans 7, Reni Risty, selaku key opinion leader. (*)
Post a Comment