Pemkot Yogya Blak-Blakan Soal Relokasi PKL Malioboro Tahun 2022: Serentak
WARTAJOGJA.ID : Pemerintah Kota Yogya akhirnya blak-blakan soal rencana relokasi pedagang kaki lima (PKL) Malioboro yang akan dilakukan Januari tahun 2022 mendatang.
Tempat yang disiapkan untuk relokasi para PKL itu yang utama ada di depan eks Bioskop Indra Jalan Malioboro atau yang disebut pusat usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang berada di depan Pasar Beringharjo.
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dan Wakil Walikota Heroe Poerwadi pun membeberkan soal rencana relokasi itu saat ditemui usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Kota Yogyakarta Selasa sore 30 November 2021.
“Relokasi itu langsung semuanya langsung untuk PKL sisi timur dan barat, bukan bertahap, kan jumlahnya sekitar 1.800-an pedagang, masih cukup tempatnya,” kata Walikota Haryadi Suyuti.
Haryadi menuturkan, untuk penentuan tanggal pasti relokasi itu Januari nanti, Haryadi mengakui belum bisa menentukan . Karena masih menunggu kesiapan tempat pusat UMKM itu sendiri.
“Jadi sementara menunggu pusat UMKM eks Bisokop Indra itu siap, nanti sementara direlokasi ke lahan eks Dinas Pariwisata DIY, selatan Hotel Inna Garuda Malioboro,” ujar Haryadi.
Untuk penolakan yang muncul dari PKL, Haryadi mengatakan sudah mendengarnya.
“Nanti kami akan rembug, masalahnya apa yang menolak. Karena kalau benar mencintai Yogyakarta seharusnya memahami penataan itu, agar kawasan heritage sumbu filosofi Malioboro itu terjaga, kan tujuan penataan untuk itu,” kata Haryadi.
Haryadi mengatakan pelaksanaan relokasi dilakukan bulan Januari juga berhitung dengan anggaran daerah yang berakhir pada Desember ini. Perhitungan operasional untuk mengefektifkan relokasi menjadi prioritas juga agar pedagang merasa nyaman dengan lokasi yang baru.
“Tidak ada tujuan kami membuat dagangan PKL jadi sepi, tetap akan kami ramaikan kawasan itu kan juga masih ada di kawasan Malioboro, saya jamin pasti ramai,” kata Haryadi.
“Jadi bukan membuat Malioboro tak ada PKL, tetap ada PKL tapi di satu tempat yang terpusat,” Haryadi menambahkan.
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengungkapkan komunikasi dengan para komunitas dan paguyuban PKL Malioboro sudah dilakukan terus menerus sebelum rencana relokasi digulirkan.
“Memang ada beberapa belum setuju tapi bukan tidak setuju relokasinya, melainkan tidak setuju dengan waktunya, sebagian besar komunitas itu sudah setuju,” kata Heroe.
Heroe mengatakan pemerinta pun akan memberikan berbagai stimulan untuk PKL agar bisa beradaptasi dengan lokasi baru itu.
“Kalau biasanya berjualan di lorong pertokoan sekarang ke tempat terpusat kan perlu adaptasi, tentu ada stimulan-stimulan, mungkin tidak ditarik retribusi selama beberapa waktu atau lainnya,” kata Heroe. (Cak/Rls)
Post a Comment