Panduan Pendidik dan Peserta Didik Optimalkan Belajar Jarak Jauh
PEKALONGAN : Teknologi informasi memang menjadi sarana untuk memadukan beragam fungsi dan proses di dalam penyelengaraan pendidikan agar kian optimal.
Meski demikian peran pendidik dan peserta didik dalam gerbong pendidikan tetaplah utama.
"Dalam pembelajaran online pendidik bisa mengikuti beberapa cara yang bisa dijadikan pedoman dalam mengajar agar efektif dan efisien," kata co-founder Jelajah.Live Agus Supriyo saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema "Literasi Digital Bagi Pendidik dan Peserta Didik di Era Digital" yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (3/11/2021).
Dalam webinar yang diikuti 300-an peserta itu, Agus mengatakan pendidik perlu memiliki mindset lebih dulu bahwa teknologi pendidikan sebagai asisten dalam mengajar.
"Jadi berinteraksilah dengan siswa-siswa anda secara kreatif dalam membawakan materi pelajaran bersama teknologi itu," kata dia. Agus mengatakan pendidik kadang perlu memberikan umpan balik secara rutin kepada peserta didik. Dan tetap konsisten melakukan small improvement.
"Jangan tertutup, mintalah masukan dan eksplorasi platform dan teknologi lalu gunakan aplikasi untuk hal-hal bersifat collaborative," kata dia.
Tak hanya bagi pendidik, Agus mengatakan para siswa juga perlu memahami sejumlah tips agar pembelajaran online lancar sesuai yang diharapkan.
"Siswa bisa membuat jadwal dan menepatinya. Coba tentukan ruang khusus untuk belajar dan bayangkan situasi yang sama dengan sebelum pandemi," kata dia.
Menurut Agus, siswa bisa mencoba mengenali platform digital yang digunakan lebih dulu sebelum memulai menggunakannya. "Coba tetap ambil waktu untuk beristirahat dan selalu ikuti semua perkembangan sembari tetap menjalin hubungan dengan teman-teman sekelas," kata dia.
Agus mengatakan dalam pembelajaran online ada tiga pihak yang harus terlibat. Yakni guru atau pengampu, lalu murid, dan pendamping atau orang tua.
Peluang pembelajaran jarak jauh yang bisa dimanfaatkan adalah fleksibilitasnya, serta biaya murah dan potensi berkembang lebih besar. Sedangkan tantangannya adalah minim observasi, banyak gangguan, adaptasi baru, sampai gangguan mental.
"Pembelajaran jarak jauh karakternya asinkron atau asinkronus dalam arti siswa didorong untuk belajar secara mandiri, tidak ada pelajaran kelompok, hanya tugas-tugas mingguan serta tenggat untuk diselesaikan masing-masing," kata dia.
Pendidikan jarak jauh, ujar Agus, hadir sebagai pendidikan formal yang berbasis lembaga yang peserta didik dan strukturnya berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi praktis untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya.
Narasumber lain webinar itu, Wakil Rektor 3 IAIN Pekalongan Agus Muhlisin mengatakan kode etik pendidik dalam rambu bermedsos antara lain wajib menjunjung tinggi martabat profesi.
"Pendidik dalam bermedsos juga perlu diarahkan untuk meningkatkan kualitas diri dan mutu organisasi," kata dia.
Agus mengatakan sumber kode etik pendidik dalam bermedia sosial itu tetaplah nilai-nilai agama, nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai kompetensi pedagogik, kepribadian sosial dan kompetensi profesional.
"Itu semua tentang nilai jati diri harkat martabat manusia yang meliputi perkembangan kesehatan jasmaniah, emosional intelektual sosial dan spiritual," kata dia.
Webinar itu juga menghadirkan narasumber Kabid Pendidikan Dasar Dinas P dan K Kabupaten Pekalongan Aji Suryo Sumanto, Marekting Specialis Khairul Anwar, serta dimoderatori Bobby Aulia dan Fadhil Achyari selaku key opinion leader. (*)
Post a Comment