Menyiapkan Skill Sejak Dini Hadapi Kemajuan Era Digital
BANYUMAS : Digital marketer A. Zulchaidir Ashary menuturkan untuk menghadapi era digital yang semakin ketat persaingannya, skill digital memiliki peranan amat penting.
"Skill ini yang akan memberi kemampuan individu dalam memahami dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak, teknologi informasi dan komunikasi serta sistem operasi digital mulai dari website hingga beragam aplikasi di smartphone," kata Ashary saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema "Peran Desa Digital Melalui Percepatan SDGs untuk Mendukung Percepatan Pembangunan Nasional" yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (3/11/2021).
Dalam webinar yang diikuti ratusan peserta itu, Ashary mengatakan pemerintah melalui Kementerian Kominfo saat ini tengah melakukan percepatan transformasi digital nasional.
Ashary pun mengutip Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate bahwa saat ini dalam agenda nasional terdapat sejumlah prioritas menyambut era digital. Salah satunya penuntasan infrastruktur internet berkecepatan tinggi di 12.548 Desa/Kelurahan dan 150.000 titik layanan publik termasuk layanan kesehatan yang belum terjangkau layanan internet memadai.
"Pemerintah juga tengah merampungkan pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) yang menjadi prasyarat terwujudnya kebijakan Satu Data Indonesia serta farming dan refarming spektrum frekuensi radio untuk efiensi jaringan maupun pengembangan teknologi 5G.
"Dengan program progran nasional itu, perlu pembangunan sumber daya manusia bidang digital yang kompeten dan berkelanjutan mulai dari level literasi digital, talenta digital, sampai level kepemimpinan era digital," kata Ashary.
Narasumber lain webinar itu, dosen UGM Novi Kurnia mengatakan salah satu upaya mengoptimalkan peluang era digital dimulai dari diri sendiri.
"Nomor satukan selalu rekam jejak digital yang baik. Pahami bahwa jejak digital itu banyak bentuknya, sukar dihilangkan," kata Novi.
Novi membeberkan jejak digital perlu dianggap sebagai semacam profil, atau surat kelakuan baik seumur hidup. Jejak digital penting secara profesional baik untuk pekerjaan pendidikan bermasyarakat dan personal baik untuk keluarga, cinta, persahabatan.
"Makanya berhati hati, jangan asal posting asal senang dan viral, postinglah hal-hal yang penting saja, yang etis dan selalu ingat Pancasila," kata dia.
Webinar itu juga menghadirkan narasumber Kadinsos Banyumas Widarso, Kades Dermaji Bayu Setyo Nugroho, serta dimoderatori Mafin Rizqi dan Sri Rejeki selaku key opinion leader. (*)
Post a Comment