Konten Berkualias Bisa Membuat Pembelajaran Lebih Efektif
Cilacap - Literasi digital secara sederhana diartikan sebagai keterampilan dan kecakapan memahami dan menggunakan informasi dari berbagai tipe format sumber-sumber informasi yang lebih luas, dan mampu ditampilkan melalui perangkat komputer.
Hal tersebut dikatakan oleh Praktisi Pendidikan, Adhi Wibowo dalam webinar literasi digital dengan tema “Transformasi Digital Pendidikan: Strategi Efektivitas Pembelajaran di Era Kenormalan Baru” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Selasa (23/11/2021).
“Dengan memiliki kecakapan literasi digital yakni masyarakat dapat memproses berbagai informasi, memahami pesan, dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai bentuk,” tutur Adhi Wibowo.
Adhi mengatakan literasi digital ini tak bisa dilepaskan dari salah satu pilarnya yakni digital skill. Ia mengungkapkan digital skill merupakan kemampuan dalam mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat dan piranti lunak teknologi informasi komunikasi (TIK) serta sistem operasi digital.
Menurut Adhi, penting bagi pendidik maupun peserta didik memiliki kecakapan digital agar pembelajaran yang dilakukan dengan konsep dalam jaringan bisa efektif. Adapun kecakapan digital yang perlu dimiliki yakni berupa kemampuan dalam menggunakan aplikasi yang mendukung pembelajaran.
Lebih lanjut Adhi mengatakan, kecakapan dibutuhkan dalam rangka memudahkan proses pembelajaran. “Kecakapan ini perlu dimiliki oleh guru, dosen, mahasiswa, maupun peserta didik. Bahkan oleh kalangan yang berkepentingan untuk melaksanakan pembelajaran,” jelasnya.
Kemudian kecakapan berupa menggunakan aplikasi untuk membuat konten kreatif. Ini karena lonjakan pengguna internet yang memberi tantangan semakin besar. “Karena itu kecakapan digital harus ditingkatkan agar masyarakat mampu menampilkan konten kreatif yang mendidik, menyejukkan dan menyerukan perdamaian,” jelas Adhi.
Adhi menambahkan, ada berbagai cara untuk mengembangkan konten berkualitas. Misal dengan membuat konten yang orisinil, fokus dalam melaporkan dan mengambil informasi, menulis konten pendek dan meruncing.
“Fokus menciptakan headline yang kuat, menginspirasi, menghibur dan memunculkan perspektif baru. Selalu update website atau blog Anda. Kemudian berkomunikasi lebih baik dengan menambahkan gambar dan video,” ujar Adhi.
Bagi Adhi, suatu konten yang berkualitas memiliki ciri berupa mudah ditemukan oleh mesin pencari dengan menyesuaikan kunci yang releven. Lalu, keterbacaan yang bagus untuk teks, design yang bagus dan tulisan yang baik terkait di dalamnya.
“Ciri konten yang berkualitas, adalah konten yang selalu Anda ingat, membuat Anda kembali mengunjunginya dan merekomendasikannya ke teman. Konten yang berkualitas akan membantu meningkatkan kualitas dan efektifivitas pembelajaran,” tandas Adhi.
Narasumber lainnya, Praktisi Pendidikan Yuni Wahyuning mengatakan, di era teknologi ada berbagai cara agar sektor pendidikan dapat melakukan transformasi digital.
Cara tersebut di antaranya guru lebih memahami penggunaan teknologi. Kemudian menghapus paradigma jika teknologi itu sulit untuk diimplementasikan. Lalu, memaksimalkan gawai yang ada dalam genggaman. “Selain itu juga dukungan dari pihak sekolah dengan memberikan motivasi pentingnya trasnformasi digital dalam dunia pendidikan,” paparnya.
Dipandu moderator Ayu Perwari, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber lain yakni Muhammad Arwani (Dosen Universitas Cokroaminoto), Dinda Citra Azalia (Cp-Founder Viewture Creative Solution), dan TV Host, Ramadhinisari, selaku key opinion leader. (*)
Post a Comment