Keterampilan Digital, Jadi Kunci Agar Pembelajaran Online Bisa Efektif
Boyolali - Pembelajaran online merupakan pendidikan yang berlangsung melalui internet. Pembelajaran online ini hanyalah salah satu jenis, yakni pembelajaran jarak jauh. Hal tersebut disampaikan oleh fasilitator komunitas Ari Ujianto dalam webinar literasi digital dengan tema ”Pendidikan Online: Era Baru Mendukung Merdela Belajar” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk warga Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (19/11/2021).
Ari mengungkapkan, keunggulan penggunaan teknologi saat mengajar, yakni membantu guru untuk membuat siswa memahami pelajaran dengan lebih mudah, dan siswa lebih tertarik untuk belajar. ”Mengajar bisa dilakukan di mana saja, kapan saja. Selain itu juga mempermudah sistem administrasi di institusi pendidikan dan memungkinkan kolaborasi antarguru,” ujarnya.
Menurut Ari, kondisi pandemi Covid-19 telah memaksa masyarakat untuk segera belajar menguasai teknologi dan literasi digital. Hampir semua hal saat ini dilakukan dari rumah dan dikerjakan dengan memanfaatkan internet serta media digital, baik itu untuk belajar, bekerja, hingga kegiatan ekonomi. ”Dalam kondisi tersebut, mau tak mau, masyarakat harus belajar secara cepat dan giat untuk mengenali budaya digital saat ini,” cetusnya.
Ari menambahkan, untuk memasuki dunia yang semakin cepat berubah diperlukan kemampuan dasar keterampilan digital. Yaitu, kemampuan menggunakan perangkat digital dan perangkat lunak, kemampuan memahami mesin telusur dalam mencari informasi dan kata kuncinya, kemampuan memanfaatkan aplikasi komunikasi dan media sosial.
Selanjutnya adalah kemampuan memahami dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital. Terkait itu, Ari menyebut, ia fokus pada budaya transaksi digital yang secara realitas semakin meningkat sejak pandemi Covid-19.
Narasumber lainnya, praktisi kehumasan pada Kementerian Sekretariat Negara RI Akhmad Firmannamal menekankan pada keamanan digital. Digital safety ini merupakan kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Firman, dampak dari adanya perkembangan teknologi ini memiliki risiko berupa kecanduan gadget. Ia menyebut peneliti di Universitas Chicago menyimpulkan, kecanduan media sosial bisa lebih kuat daripada kecanduan rokok dan kecanduan minuman keras
Firman menyebut, ada beberapa cara ketika anak mengalami kecanduan gadget untuk bermain game. Misal, yang pertama bisa dilakukan adalah dengan memberlakukan pembatasan waktu dalam memakai gadget. ”Pembatasan waktu ini harus kita sampaikan di awal. Jangan sampai anak-anak tidak tahu bahwa ada aturan yang harus mereka patuhi,” terangnya.
Berikutnya, orangtua juga harus memberikan contoh yang baik pada anak-anak. Ikuti aturan yang tadi telah kita sampaikan pada anak-anak. ”Berikan mereka alternatif lain untuk berkegiatan, agar mereka tidak bingung harus melakukan apa ketika tidak menggunakan gadget,” ucapnya.
Dipandu moderator Rara Tanjung, webinar kali ini juga menghadirkan Finalis Indonesian Idol 2018 Mona Larisa Magang, selaku key opinion leader. (*)
Post a Comment