Benar, Go Digital adalah Cara Cerdas UMKM untuk Naik Kelas
Pemalang: Meski diuji serbuan pandemi Covid-19, tak semua pelaku bisnis terpuruk karenanya. Rupanya, ramainya tren belanja online di kalangan milenia dan segera bangkitnya pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) membuat transaksi e-commerce nasional pun terdongkrat signifikan. Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, mengutip laporan transaksi Bank Indonesia 2020 s.d. 2021 terbaru, mencatat ada 578 juta transaksi online marketing di beragam e-commerce besar, yang memasarkan beragam produk UMKM nasional, dengan transaksi total tembus Rp 88 triliun.
”Ini membuat Pak Menteri Teten tidak mau ambil risiko, dan menggenjot beragam program kementerianya dengan target s.d. tahun 2024 ada 30 juta UMKM yang bisa segera unboarding di pasar e-commerce. Go Digital adalah solusi cerdas pelaku UMKM agar cepat naik kelas, bisa menangkap beragam peluang pasar dan inovatif. Karena hanya dengan meningkatkan layanan di ruang digital, pasar pelaku UMKM bisa survive dan berkembang lebih luas,” kata Dr. AP Tri Yuningsih, dosen FISIP Universitas Diponegoro, Semarang, saat berbicara dalam webinar literasi digital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk warga Kabupaten Pemalang, 2 November 2021.
Yuningsih menambahkan, naiknya 99% transaksi online dan 56% omzet e-commerce selama pandemi menunjukkan pasar e-commerce masih terbuka luas. Mengingat, kita dijejali kaum milenia yang 170 juta terakses medsos dan beragam e-commerce seperti Lazada, Shopie, Bukalapak, dengan transaksi yang sangat riuh. ”Kemenkop membuka kanal unboardingUMKM.id sebagai sarana belajar gratis dan cepat untuk para pelaku UMKM belajar go digital. Melihat upaya itu, target meng-godigital-kan 30 juta UMKM dengan beragam program pelatihan online bukti kementerian sangat serius mewujudkannya,” urai Yuningsih.
Webinar yang mengupas topik ”Transformasi Digital UMKM di Masa Pandemi Covid-19”, dibuka dengan keynote speech Presiden Joko Widodo, dilanjut pesan dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Dipandu moderator Fernand Tampubolon, diskusi virtual yang diikuti 300-an peserta seantero Pemalang ini juga menghadirkan Putri Tenun Songket Indonesia Julia RDGS sebagai key opinion leader. Juga, tiga pembicara lain, yakni: Rosyid Efendi, pengajar SMK Multimedia Darul Quran; Yulius Wibowo, penggiat UMKM dan mantan dosen Fotografi IKJ; serta Jefrey Johanes Francisco, CEO JF Autower.
Dalam paparannya, Jefrey Johanes mengatakan, membuat inovasi produk yang unik dan berbeda dari yang sudah ada di pasar e-commerce adalah kunci meraih pasar. Ciri kaum milenial adalah suka yang baru, tapi mudah bosan. Tidak fanatik merek tertentu, tapi suka hal yang beda dari yang lain. Karena itu, kreativitas membuat barang baru, entah itu sepatu, kaos dengan corak dan desain yang lucu, masih akan terus dicari, dan itu tantangan bisnis di era digital yang tak habis digali.
”Intip dengan Google search engine, apa yang lagi dicari pasar. Lalu, modifikasi dengan produk baru dengan desain yang fresh, itu akan mudah merayu pasar baru kaum muda kita,” saran Jefrey Johanes, pelaku usaha fashion online yang menggarap pasar kaum muda, berbagi pengalaman.
Sementara, Yulius Wibowo mengatakan, jangan lupa memperkaya diri dengan keterampilan memotret produk sendiri. Cukup dengan kamera sendiri. ”Asal pinter main cahaya dan lensa kamera, kita bisa buat foto produk kita yang menarik dan jangan lelah berlatih bikin foto. Karena, foto yang enak dilihat dan menarik akan menjadi kunci sukses pemasaran online produk kita,” pesan Yulius Wibowo. (*)
Post a Comment