Bahaya Kecanduan Gadget, Begini Cara Antisipasinya
Cilacap - Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berlari begitu cepat menuntut orang untuk mengikuti derap langkahnya. Salah satu poin yang paling penting untuk bisa menggunakan teknologi dengan baik yakni kemampuan digital safety.
“Digital safety ini berupa konsep bermedia digital untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari bahaya atau risiko dalam kehidupan online,” Ketua Yayasan Dalang Nawan Banyumas, Bambang Barata Aji dalam webinar literasi digital dengan tema “Mencegah Kecanduan Gadget di Tengah Pembelajaran di Era Digital” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Jumat (05/11/2021).
Bambang mengatakan ada beberapa ciri dalam penerapan digital safety ini, yakni selalu melakukan log out setelah masuk ke jejaring media sosial atau akun pribadi, mengaktifkan pengaturan privasi.
Kemudian menggunakan kata sandi unik dan menjelajah ruang digital dengan aman, menghapus histori atau riwayat penelusuran, serta meminimalisasi penggunaan wifi gratis.
Menurut Bambang, manfaat memiliki digital safety ini adalah privasi dan informasi yang terjaga, menjaga kenyamanan dalam mengakses informasi, meminimalisasi pembajakan akun, dan bisa juga untuk menghindari tindakan bullying.
Bambang mengungkapkan selain mempunyai keamanan digital, hal yang perlu diwaspadai yakni dampak buruk terlalu banyak menggunakan gadget.
Menurutnya, ketika anak sekolah sudah mengalami gangguan berupa terlalu banyak memakai gadget atau kecanduan ini, bisa berdampak pada perilakunya.
Ia menyebut ada banyak dampak negatif ketika anak mengalami kecanduan gadget, seperti terlihat agresif, menjadi kegemukan, gangguan tidur, mata kering, gangguan pendengaran, radiasi, stress, gangguan kesehatan punggung, hingga kepekaan terhadap lingkungan menurun.
“Ada beberapa tips untuk meminimalkan dampak negatif terlalu banyak memakai gadget ini. Seperti dengan membatasi penggunaan gadget atau hanya memakai seperlunya saja. Kemudian upayakan mematikan HP minimal 30 menit sebelum tidur,” ujarnya.
Selain itu, bisa juga dengan menghindari penggunaan gadget saat berkendara dan memposisikan melihat layar jangan terlalu menunduk serta melakukan peregangan otot misal setiap 30 menit saat memakainya,” katanya.
Bambang mengatakan prinsip bijak menggunakan perangkat teknologi adalah dengan tidak berlebihan, dan disiplin diri.
Narasumber lainnya, Penulis & Co-Founder Akademi Virtual Media, Muawwin mengatakan seseorang sudah mengalami kecanduan gadget ini memiliki beberapa ciri.
Pertama yakni mulai menonjolkan perasaan ingin terus menerus berakrivitas di dunia online. Kemudian muncul suatu sikap yang sangat tinggi menggunakan internet dengan membeli perangkat tambahan yang mudah akses.
Ciri selanjutnya yaitu merasa Bahagia ketika mengunakan internet dan murung kalau tak mengakses internet, serta kegagalan mengendalikan diri ketika menggunakan internet. “Selain itu juga mudah marah, depresi, stress ketika diminta berhenti menggunakannya,” kata dia.
Menurutnya, perlu ada suatu kontroling agar seseorang atau anak tidak mengalaminya. Misal dengan menerapkan jadwal menggunakan perangkat digital, meningkatkan interaksi dengan beraktivitas bersama, serta memonitor riwayat aktivitas anak di dunia maya. “Kunci situs-situs yang tidak layak untuk diakses anak,” ucapnya.
Dipandu moderator Dannys Citra, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Evi Sopandi (Peneliti Madya Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan kemenag RI), Seno (Guru PAI di TKIT 1 Arafah Boyolali), dan Artis & Penguasaha, Fahmi Azmi, selaku key opinion leader. (*)
Post a Comment