Waspada Kejahatan Siber Jaringan Internasional
KEBUMEN – Kementerian Kominfo bersama Debindo kembali menggelar webinar literasi digital untuk warga Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Mengusung tema ”Ketahanan Masyarakat Terhadap Kejahatan Digital Internasional”, webinar digelar Senin (14/6/2021), mulai pukul 09.00 WIB.
Dialog virtual yang dipandu presenter Nindy Gita ini menghadirkan narasumber utama Rosyid Nurul Hakim (writer, social activist, editor n chief ruangngobrol.id), Yoshe Angela (Kaizen Room), Mustolih (dosen UMNU Kebumen), Muchammad Solahudin (ketua Pergunu Kebumen)
dan Cinthia Karani (Miss Earth Indonesia 2019) sebagai key opinion leader.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Literasi Digital Nasional: Indonesia Makin Cakap Digital yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2021 lalu.
Setiap narasumber webinar akan menyampaikan materi dari sudut pandang empat pilar utama literasi digital, yakni Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
Yoshe Angela dari Kaizen Room memaparkan, kejahatan digital internasional dipicu karena peretas telah memasuki dunia jejaring sosial.
“Baik itu menggunakan informasi profil untuk membuat rekayasa sosial yang ditargetkan, berpura-pura menjadi teman untuk meluncurkan serangan (impersonate), memanfaatkan jejaring sosial untuk menyebarkan spam atau penipuan,” kata Yoshe.
Kampanye phising dan distribusi malware melalui situs web atau dokumen yang tampaknya asli yang memberikan informasi digunakan untuk menginfeksi komputer dan mengekstrak kredensial pengguna.
“Ransomware menargetkan perangkat individu yang menggunakan aplikasi mengklaim memberikan informasi asli untuk mengekstrak pembayaran,” kata Yoshe.
Selain itu, informasi yang salah atau berita palsu disebarkan dari akun media sosial palsu untuk menciptakan kepanikan, ketidakstabikan sosial, dan ketidakpercayaan pemerintah atau otoritas tertentu.
Oleh sebab itu, ujar Yoshe, kompetensi literasi digital mutlak diperlukan di era serba terdigitalisasi saat ini demi menghindari potensi kejahatan digital internasional
“Ada empat kompetensi literasi yang harus dikuasai di era digital ini,” ujar Yoshe.
Pertama Akses, yakni mengakses berbagai perangkat keras dan lunak dalam bermedia digital. Kedua Seleksi, yakni memilah dan memilih perangkat keras dan lunak sesuai kebutuhan kita. Ketiga Paham, yakni pemahaman terhadap fungsi dan kegunaan perangkat keras dan digital. Keempat Analisis, yakni mampu menganalisis berbagai pengetahuan dasar terkait perangkat lunak dan keras.
“Dengan empat elemen itu, yang patut diperhatikan jangan informasi pribadi dan sensitif melalui jaringan publik,” kata Yoshe.
Muchammad Solahudin selaku Ketua Pergunu Kebumen mengatakan dalam kejahatan digital yang tak kalah penting diwaspadai yakni plagiarisme atau peniruan karya.
Menurutnya, sudah ada banyak cara untuk menghindari plagiarisme di era digital ini.
“Terutama dengan membiasakan diri menulis yang baik,” ujarnya. Selain itu, bila tidak dapat dihindari untuk mengutip langsung dari karya orang lain, berikan tanda kutip untuk kalimat yang dikutip.
“Buatlah kalimat sendiri untuk mengganti kalimat dari karya asli namun tetap cantumkan sumber kutipannya,” kata dia.
Solahudin menyarankan untuk menggunakan kalimat yang bersifat umum dalam karya yang dibuat. Namun hasil kutipan juga mencantumkan sumber yang dirujuk.
Sekadar info, di wilayah Kabupaten Kebumen, Kementerian Kominfo akan menyelenggarakan berbagai kegiatan Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital selama periode Mei hingga Desember 2021.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, agar masyarakat makin cakap digital dalam memanfaatkan internet demi menunjang kemajuan bangsa.
Masyarakat dapat terus memperoleh berbagai materi pelatihan literasi digital di akun media sosial@siberkreasi. (*)
Post a Comment