Teknologi Bisa Sangat Merugikan Manusia, Ini Antisipasinya
KUDUS: Privasi dan keamanan di dunia digital era digital mengubah perilaku dan privasi setiap penggunanya, banyak hal yang berubah di era digital.
“Perubahan itu antara lain platform digital mulai pantau penggunanya, search engine melacak jejak digital, cloud menyimpan konten digital, ini menjadi penanda era digital sebagai the global village, di mana perilaku dimonitor teknologi,” kata konsultan marketing Daru Wibowo saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema “Privasi dan Keamanan di Dunia Digital” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Kudus Jawa Tengah, Selasa (21/9/2021).
Daru mengungkapkan, teknologi suatu saat akan merugikan penggunanya yang lengah dan tak berhati-hati. Daru mencontohkan terkuaknya skandal Facebook dan Cambridge 2014 silam, ketika Facebook via aplikasi “thisisyourdigitallife” terhubug dengan Dr. Kogan membagikan data pengguna Facebook. Kogan membagi data Cambridge Analytica dan digunakan sebagai bahan kampanye Donald Trump.
“Dampaknya 87 juta data pengguna bocor,” kata Daru.
Oleh sebab itu, Daru menilai perilaku aman memilih platform sangat penting. Sebab platform adalah bentuk bisnis untuk profit di mana data di internet bisa diakses umum. Jadi pahami “terms and condition”, baca dan pikirkan plus minusnya.
“Hati-hati me-like, share, dan komen agar aktivitas tidak terbaca. Pilih aplikasi terpercaya, wajib, dan dibutuhkan juga stop jika meminta data pribadi lebih banyak,” kata dia.
Daru menuturkan dalam perilaku aman berinternet, sudah semestinya akun dijaga dengan password, batasi penggunaan komputer publik, hati-hati dengan wifi gratis dan pilih akses terenkripsi.
“Sebisa mungkin hindari tautan bonus, iklan, iming-iming, waspada ada phising – malware di situ, dan hindari pesan tidak dikenal atau akun palsu karena pasti ada, serta hindari pertemanan tanpa latar tujuan,” kata dia.
Narasumber lain webinar itu, Direktur LKP DIPCOM Eko Fajar Supriyanto menuturkan privasi digital merupakan bagian Hak Asasi Manusia. Namun pada kenyataannya, hak tersebut sulit didapatkan saat beraktivitas di internet.
Maka dari itu, Eko memberikan sejumlah langkah melindungi privasi digital. Yang dimulai dengan mematikan layanan privasi, melindungi pesan dan email dengan layanan terenkripsi, tetap aman di jaringan Wi-Fi publik dengan VPN online dan hanya jelajahi web dengan peramban pribadi.
“Kita perlu tumbuhkan budaya keamanan dengan menjaga "musuh" untuk tidak dapat mengakses informasi sensitif baik secara fisik maupun secara elektronik,” imbuh Eko.
Webinar ini juga menghadirkan narasumber Muhammat Taufik dari Kaizen Room, Sholahudin Nur Azmy, CEO Pasardesa.id serta dimoderatori Bobby Aulia juga Nindy Gita selaku key opinion leader. (*)
Post a Comment